Page 237 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 237

Pengumpulan  data  riwayat    gizi  dan  makanan  pada  pasien  hipertensi  meliputi  data

               riwayat kebiasaan makan, makanan pantangan, makanan kesukaan, ada tidaknya alergi serta
               rata-rata asupan makan pasien sehari. Pada penderita  hipertensi terdapat kecenderungan
               bahwa penderita umumnya suka mengkonsumsi makanan tinggi garam dan natrium, tinggi
               lemak,  tinggi  gula  dan  terdapat  kebiasaan  minum  kopi.  Hal-hal  inilah  yang  harus  menjadi

               perhatian dan perlu ketelitian untuk menggali informasi.
                          Setelah itu dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mendapatkan
               data antropometri. Bila pasien tidak dapat diukur tinggi badannya maka dapat diukur rentang
               lengan,  tinggi  lutut,  lingkar  lengan  atas  dan  lingkar  pinggang.  Banyak  kasus  hipertensi

               mengalami kelebihan berat badan, sehingga aktivitas fisik cenderung menjadi berkurang.
                          Selanjutnya dicatat data hasil pemeriksaan biokimia seperti kadar hemoglobin, protein
               total,  albumin,  gula darah, profil  lipid  (kolesterol total, trigliserida,  kolesterol  high  density
               lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) , tes fungsi hati, ginjal dan enzim jantung,

               pemeriksaan urinalisa dan kultur urine dll serta pemeriksaan EKG.
                          Data pemeriksaan fisik klinis dicatat tentang keadaan umum pasien : nyeri dada, sesak
               nafas,  sakit  kepala,  gangguan  kesadaran,  nyeri  tengkuk.  Pemeriksaan  klinis  :  pengukuran
               tekanan  darah,  penampakan  konjungtiva  anemis  atau  tidak,  nadi,  respirasi,  suhu,  adanya

               oedema atau tidak.
                        Sedangkan  untuk  data  riwayat  personal  pasien  yang  harus  dikumpulkan  terdiri  dari
               riwayat obat-obatan atau suplemen yang sering dikonsumsi, sosial budaya, riwayat penyakit
               keluarga, riwayat penyakit dan data umum pasien. Setelah diperoleh informasi lengkap yang

               berkaitan  dengan data pengkajian  gizi  pasien hipertensi,  selanjutnya  data dianalisis  untuk
               menentukan masalah gizi pada pasien.

               b.     Diagnosa Gizi
                          Diagnosa Gizi merupakan gambaran keadaan masalah gizi atau risiko masalah gizi yang

               terjadi  saat  ini  dan  dapat  berubah  sesuai  dengan  respon  pasien,  khususnya  terhadap
               intervensi gizi yang didapatkan. Diagnosa gizi ini merupakan rangkuman masalah gizi, dimana
               seluruh  data  yang  dikumpulkan  pada  pengkajian  gizi  diolah  dan  diidentifikasi  menjadi
               informasi. Informasi inilah yang akan menjadi input pada proses menetapkan diagnosa gizi.

               Penulisan  kalimat  diagnosa  gizi  terstruktur  dengan  konsep  PES  atau  problem  etiologi  dan
               sign/symstoms  (ADA,  2008).    Beberapa  contoh  diagnosis  gizi  yang  biasa  ditemukan  pada
               penderita hipertensi :
               1)    NI  5    : kelebihan asupan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan makan dalam porsi besar
                     ditandai oleh hasil recall > 150% kebutuhan dan IMT >25.








           228                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242