Page 100 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 100

Gambar 7.3 Hubungan antara arus listrik yang dihasilkan terhadap beda potensial yang diberikan
                                            pada percobaan efek fotolistrik.


               Untuk  beda  potensial  positif,  arus  terus  bertambah  sampai  mencapai

        puncak  dan  stabil.  Kenaikan  beda  potensial  setelah  posisi  stabil  tidak


        meningkatkan  nilai  arus  listrik.  Intensitas  radiasi  elektromagnetik  yang  lebih

        tinggi menghasilkan nilai arus listrik yang lebih tinggi. Untuk beda potensial yang

        bernilai negatif, ketika nilai absolut dari beda potensial meningkat, maka nilai

        arus listrik berkurang dan menjadi nol pada potensial henti (stopping potential).


        Untuk setiap nilai intensitas radiasi elektromagnetik yang mengenai bahan, baik

        tinggi ataupun rendah, nilai potensial henti (stopping potential) selalu tetap pada

        satu nilai.

               Untuk memahami mengapa hasil ini tidak biasa dari sudut pandang fisika


        klasik, pertama perlu dianalisis energi fotoelektron. Sebuah fotoelektron yang

        keluar dari permukaan bahan memiliki energi kinetik K. Ia memperoleh energi

        ini  dari  gelombang elektromagnetik  yang  datang.  Di  ruang  antara  elektroda,

        fotoelektron bergerak di potensial listrik dan energinya berubah sebanyak qΔV,

        di mana ΔV adalah beda potensial dan q =-e. Karena tidak ada gaya selain gaya


        listrik,  dengan  menerapkan  teorema  usaha-energi,  kita  memperoleh  energi

        keseimbangan ΔK – eΔK = 0 untuk fotoelektron, di mana ΔK adalah perubahan

        energi  kinetik  fotoelektron.  Ketika  potensial  henti  sebesar  -ΔVs  diberikan,

        fotoelektron  kehilangan  energi  kinetik  awalnya  Ki.  Dengan  demikian,
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105