Page 101 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 101

keseimbangan energinya menjadi (0 – Ki) – e(-ΔVs ) = 0, sehingga Ki = eΔVs .


        Jika  ada  potensial  henti,  maka  energi  kinetik  maksimum  Kmaks  yang  dapat

        dimiliki  fotoelektron  adalah  energi  kinetik  awalnya,  yang  dimilikinya  pada

        permukaan fotoelektroda. Oleh karena itu, energi kinetik fotoelektron terbesar


        dapat langsung diukur dengan mengukur potensial berhenti:

                   =   ∆                                                                               7.1
                         
               Pada kondisi ini, kita dapat melihat ketika teori klasik bertentangan dengan

        hasil  eksperimen.  Dalam  teori  klasik,  fotoelektron  menyerap  energi

        elektromagnetik secara terus-menerus; ini berarti saat kejadian radiasi memiliki


        intensitas tinggi, energi kinetik dalam persamaan 6.7 diharapkan bernilai tinggi.

        Demikian  pula  ketika  radiasi  memiliki  intensitas  rendah,  energi  kinetik

        diharapkan bernilai rendah. Akan tetapi, percobaan menunjukkan bahwa energi


        kinetik maksimum tidak bergantung pada intensitas cahaya


        3. Adanya frekuensi cut-off


               Untuk  setiap  permukaan  logam,  ada  frekuensi  minimum  radiasi  yang

        datang, yang tidak menghasilkan arus foto. Nilai frekuensi  cut-off untuk efek

        fotolistrik ini adalah sifat fisik logam. Bahan logam yang berbeda memiliki nilai

        frekuensi cut-off yang berbeda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa makin

        tinggi nilai frekuensi radiasi yang datang, maka energi kinetik fotoelektron makin


        meningkat  sebagaimana  ditunjukkan  pada  gambar  6.7.  Pengukuran  untuk

        semua permukaan logam memberikan hasil plot yang linier dengan kemiringan.
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106