Page 97 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 97

teori gelombang cahaya. Fenomena itu bertentangan dengan ide dari Maxwell,


        tetapi  memberi  dukungan  kepada  teori  kuantum  yang  dikemukakan  oleh

        fisikawan  Jerman  Max  Planck  (1858-1947)  untuk  menjelaskan  fakta-fakta

        radiasi benda hitam.


               Isaac Newton (1642-1727) yang, pada tahun 1660, meneruskan ide dari

        teori sel cahaya, yaitu cahaya yang terdiri dari partikel bergerak atau corpuscles.

        Teori ini bisa menjelaskan refleksi dan refraksi tapi tidak mampu menjelaskan

        peristiwa interferensi dan difraksi. Ilmuwan Belanda Christiaan Huygens (1629-

        1695) mengusulkan teori gelombang cahaya dan ia menjelaskan gangguan dan


        difraksi  dengan  mengatakan  bahwa  cahaya  adalah  perambatan  gelombang

        dalam suatu media. Pada tahun 1802 fisikawan Inggris Thomas Young (1773-

        1829) berhasil menunjukkan gangguan cahaya dan, sebagai hasilnya, ide-ide

        Newton kemudian ditinggalkan




















                                   Gambar 7.1. Issac Newton dan Cristian Huygens
               Planck mengkuantisasi energi dari osilator osilator atomic, tetapi Einstein


        mengembangkan  konsep  dari  kuantisasi  dari  cahaya  itu  sendiri.  Dalam

        pemikiran Einstein , cahaya yang frekuensinya f terdiri dari foton foton , tiap

        foton memiliki energi E = hf . Effek photo listrik adalah suatu proses dimana

        electron akan keluar dari permukaan logam ketika cahaya dengan frekuensi


        yang cukup tinggi datang pada permukaan logam tersebut. Fenomena effek foto

        listrik pertama kali ditemukan oleh Hertz ,yaitu bahwa permukaan logam yang

        bersih  ketika  disinari  oleh  cahaya  ultra  violet  akan  memancarkan  partikel

        bermuatan Listrik.
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102