Page 30 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 30
Eksperimen untuk menguji validitas teori Newton pada kecepatan tinggi
dilakukan dengan menggunakan partikel bermuatan, seperti elektron, yang
dipercepat melalui pemberian potensial listrik yang besar. Dalam eksperimen
ini, elektron ditempatkan dalam medan listrik yang kuat, yang memberikan gaya
dorongan pada elektron dan mempercepatnya.
Namun, hasil eksperimen menunjukkan bahwa elektron tidak pernah
mencapai atau melebihi kecepatan cahaya, terlepas dari seberapa besar
tegangan yang diberikan pada medan listrik. Dalam teori Newton, energi kinetik
dari sebuah partikel diberikan oleh persamaan ½ mv², di mana m adalah massa
partikel dan v adalah kecepatannya. Jika energi kinetik meningkat secara linier
seiring dengan peningkatan tegangan, menurut teori ini, maka partikel tersebut
seharusnya dapat mencapai kecepatan yang semakin mendekati atau bahkan
melebihi kecepatan cahaya.
Hasil eksperimen yang menunjukkan bahwa partikel bermuatan tidak
pernah mencapai kecepatan cahaya menunjukkan bahwa teori Newton tentang
gerakan bertentangan dengan fenomena yang diamati pada kecepatan tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa teori Newton menjadi terbatas dalam menjelaskan
fenomena gerakan pada skala yang ekstrem, seperti kecepatan mendekati
kecepatan cahaya.
Pada tahun 1905, Albert Einstein mengumumkan teori relativitas khusus
yang mengubah pandangan kita tentang ruang, waktu, dan gerakan. Teori ini
muncul sebagai solusi atas kontradiksi dan kesulitan dalam teori lama yang
tidak dapat dipecahkan. Teori relativitas khusus memperluas pemahaman
tentang gerakan dari kecepatan rendah hingga mendekati kecepatan cahaya,
dan telah terbukti jauh lebih konsisten dan mampu menjelaskan hasil
eksperimen pada berbagai kecepatan. Dengan demikian, teori relativitas
khusus Einstein menjadi salah satu pencapaian intelektual terbesar dalam
sejarah ilmu pengetahuan, memberikan kerangka kerja yang lebih luas dan
lebih tepat untuk memahami gerakan pada skala yang ekstrem.