Page 33 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 33
Meskipun Einstein mungkin tidak mengetahui detail percobaan Michelson-
Morley, dasar asumsi eksperimen tersebut memang salah. Eksperimen tersebut
mengasumsikan bahwa kecepatan cahaya mengikuti transformasi kecepatan
Galileo, yang menyatakan bahwa kecepatan cahaya adalah c - v ketika cahaya
merambat melawan gerakan eter (dimana v adalah kecepatan Bumi melalui
eter).
Namun, Postulat 2 menyatakan bahwa kecepatan cahaya selalu c,
terlepas dari gerakan pengamat atau sumber cahaya. Ini berarti bahwa cahaya
akan merambat dengan kecepatan c baik saat bergerak melawan atau searah
dengan gerakan eter. Oleh karena itu, cahaya akan selalu mengalami
perambatan balik setelah terjadi pemantulan dari cermin dengan kecepatan c,
bukan c + v.
Kesimpulannya, Postulat 2 Relativitas Khusus merupakan konsekuensi
logis dari Postulat 1, dan percobaan Michelson-Morley memberikan bukti
empiris yang mendukung Postulat 2.
Konsep gerak relatif kemudian diilustrasikan dengan contoh, seperti
penumpang di dalam kapal udara yang bergerak relatif terhadap kapal itu
sendiri, yang bergerak relatif terhadap bumi, dan seterusnya. Ini menekankan
bahwa untuk menyatakan bahwa suatu objek bergerak, perlu adanya kerangka
referensi tertentu. Disebutkan juga bahwa tanpa kerangka eksternal, konsep
gerak tidak memiliki arti. Hal ini menegaskan bahwa tidak ada kerangka
referensi universal yang meliputi seluruh ruang, sehingga tidak ada gerak
absolut.
Terakhir, ditegaskan bahwa meskipun Einstein menyadari bahwa tidak
mungkin menghitung eksperimen yang dapat membuktikan kebenaran teorinya,
tidak ada eksperimen tunggal yang berhasil menggoyahkan teori relativitas
khususnya. Hal ini menunjukkan bahwa teori tersebut telah mapan dan teruji
secara konsisten dari waktu ke waktu. Dengan demikian, pernyataan tersebut