Page 34 - test
P. 34
Keselarasan Penganggaran dengan Perencanaan dantata Kelola organisasi
ยท Pengelolaan hubungan/keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses
penganggaran.
2.4.1 Dukungan organisasi dan komitmen pimpinan secara berkelanjutan
Dalam merencanakan dan mengkoordinasikan proses penganggaran, dukungan
organisasi dan komitmen pimpinan merupakan aspek yang sangat penting. Hal tersebut
dapat diwujudkan dalam bentuk perhatian dan bantuan dari seluruh unit eselon I dan eselon
II untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang dianggarkan dengan didukung oleh
komitmen pimpinan yang berkelanjutan.
Dukungan organisasi dapat diwujudkan salah satunya melalui Resource Forum
dimana para pesertanya bersinergi untuk menghasilkan keputusan yang selaras sehingga
mampu mencapai tujuan organisasi. Sebagai bentuk komitmen, pimpinan memfasilitasi
seluruh proses penganggaran mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban, serta
memberikan jaminan efektifitas pelaksanaan proses penganggaran.
Lebih lanjut, komitmen pimpinan secara berkelanjutan dapat ditunjukkan oleh
adanya konsistensi kebijakan stratejik pimpinan baru dengan kebijakan pejabat/pimpinan
sebelumnya. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga efektivitas dan kesinambungan kinerja
organisasi tanpa menghilangkan ruang untuk inisiatif baru.
2.4.2 Dukungan para pelaksana kegiatan dalam proses penganggaran
Untuk menjamin pelaksanaan anggaran dalam mencapai tujuan organisasi,
diperlukan kemampuan yang cukup untuk mengelola sumber daya keuangan. Secara umum,
pelaksana kegiatan berada dalam posisi ideal karena sebagai pihak yang menjalankan
aktivitas sehari-hari sehingga mampu mengenali resiko dan peluang yang dapat
mendorong organisasi merencanakan dan menganggarkan dengan lebih baik. Pelaksana
kegiatan memiliki kompetensi dan tanggungjawab untuk mengelola program/kegiatannya,
namun ada kemungkinan bahwa tidak semua pelaksana kegiatan memiliki keahlian dalam
mengelola keuangan. Untuk mendukung pelaksana kegiatan dalam mengembangkan dan
mengelola anggaran dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Komunikasi secara jelas dan bertanggungjawab: strategi komunikasi organisasi
membantu memastikan pelaksana kegiatan memperoleh informasi mengenai
peranan dan tanggung jawabnya dalam proses penganggaran. Sebagai contoh,
dalam menentukan kontrak kinerja, pelaksana kegiatan harus memperoleh informasi
yang memadai atas ketersediaan sumber daya dan kebijakan strategis organisasi.
Biro Perencanaan Dan Keuangan 27
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan
ยท Pengelolaan hubungan/keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses
penganggaran.
2.4.1 Dukungan organisasi dan komitmen pimpinan secara berkelanjutan
Dalam merencanakan dan mengkoordinasikan proses penganggaran, dukungan
organisasi dan komitmen pimpinan merupakan aspek yang sangat penting. Hal tersebut
dapat diwujudkan dalam bentuk perhatian dan bantuan dari seluruh unit eselon I dan eselon
II untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang dianggarkan dengan didukung oleh
komitmen pimpinan yang berkelanjutan.
Dukungan organisasi dapat diwujudkan salah satunya melalui Resource Forum
dimana para pesertanya bersinergi untuk menghasilkan keputusan yang selaras sehingga
mampu mencapai tujuan organisasi. Sebagai bentuk komitmen, pimpinan memfasilitasi
seluruh proses penganggaran mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban, serta
memberikan jaminan efektifitas pelaksanaan proses penganggaran.
Lebih lanjut, komitmen pimpinan secara berkelanjutan dapat ditunjukkan oleh
adanya konsistensi kebijakan stratejik pimpinan baru dengan kebijakan pejabat/pimpinan
sebelumnya. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga efektivitas dan kesinambungan kinerja
organisasi tanpa menghilangkan ruang untuk inisiatif baru.
2.4.2 Dukungan para pelaksana kegiatan dalam proses penganggaran
Untuk menjamin pelaksanaan anggaran dalam mencapai tujuan organisasi,
diperlukan kemampuan yang cukup untuk mengelola sumber daya keuangan. Secara umum,
pelaksana kegiatan berada dalam posisi ideal karena sebagai pihak yang menjalankan
aktivitas sehari-hari sehingga mampu mengenali resiko dan peluang yang dapat
mendorong organisasi merencanakan dan menganggarkan dengan lebih baik. Pelaksana
kegiatan memiliki kompetensi dan tanggungjawab untuk mengelola program/kegiatannya,
namun ada kemungkinan bahwa tidak semua pelaksana kegiatan memiliki keahlian dalam
mengelola keuangan. Untuk mendukung pelaksana kegiatan dalam mengembangkan dan
mengelola anggaran dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Komunikasi secara jelas dan bertanggungjawab: strategi komunikasi organisasi
membantu memastikan pelaksana kegiatan memperoleh informasi mengenai
peranan dan tanggung jawabnya dalam proses penganggaran. Sebagai contoh,
dalam menentukan kontrak kinerja, pelaksana kegiatan harus memperoleh informasi
yang memadai atas ketersediaan sumber daya dan kebijakan strategis organisasi.
Biro Perencanaan Dan Keuangan 27
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan