Page 55 - test
P. 55
menyusun serta menerapkan Perencanaan dan Penganggaran yang Komprehensif
Better Practice Tips: Dukungan Sistem Informasi dan Teknologi
Dukungan sistem informasi dan teknologi diperlukan oleh tiap satker dalam proses
perencanaan dan penganggaran. Dukungan sistem informasi dan teknologi pada
proses ini diperlukan untuk mengkalkulasikan keperluan anggaran. Namun demikian
dukungan sistem Informasi dan Teknologi disini bukan berarti satker membuat aplikasi
baru namun dapat menggunakan end user applicant contohnya excel.
Contohnya:
Penggunaan dukungan sistem informasi dan teknologi dalam perhitungan
kebutuhan biaya operasional pembayaran gaji dapat dilakukan melalui aplikasi
Gaji Pokok Pegawai (GPP) yang berlaku secara nasional yang diterbitkan oleh Dirjen
Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Satker melakukan input data kepegawaian
(nama, NIP, pangkat, golongan, masa kerja, suami/istri, jumlah anak dan lain-lain)
pada aplikasi GPP, kemudian secara otomatis angka kebutuhan anggaran operasional
pembayaran gaji pegawai akan diperoleh. Selain itu data yang diinput pada aplikasi
GPP ini terhubung juga dengan aplikasi RKA-K/L sehingga meminimalisir terjadinya
ketidaktepatan pengalokasian anggaran, apabila dibandingkan dengan perhitungan
secara manual.
Selain memanfaatkan aplikasi yang telah dibangun seperti contoh di atas, satker juga
dapat melakukan perhitungan anggaran dengan menggunakan end user applicant
seperti excel dalam penyusunan rencana anggaran belanja (RAB).
3.3 Koordinasi dan Quality assurance yang Efektif
Menurut Prof. Glen A. Welsh dalam buku Budgeting: Profit Planning and Control
(1986:30) sebagaimana dikutip oleh Edi Herman15 (2006: 27), salah satu prinsip fundamental
dalam proses penganggaran adalah ManageriaI Involment and Commitment. Anggaran yang
disusun akan menjadi kurang efektif, tidak sesuai kebutuhan, dan hanya menjadi proyeksi
belaka jika tidak didukung oleh keterlibatan dan komitmen manajemen puncak/pimpinan
tertinggi di setiap level organisasi serta koordinasi seluruh sumber daya organisasi.
Penyusunan penganggaran yang efektif merupakan tanggung jawab manajemen
puncak/pimpinan tertinggi suatu organisasi karena manajemen puncak berwenang untuk
mengalokasikan seluruh sumber daya organisasi untuk mengimplementasikan kebijakan
yang telah diambil. Komitmen atas anggaran yang disusun ditunjukkan dengan keseriusan
dan perhatian yang tinggi oleh pimpinan tertinggi dalam pencapaian kinerja. Komitmen
pimpinan tertinggi dan koordinasi semua pihak juga berimplikasi pada kinerja setiap sumber
daya organisasi sesuai dengan tujuan organisasi.
15 Edi Herman.2006. Penganggaran Korporasi: Suatu Pendekatan Terintegrasi. Jakarta. Rajagrafindo
Perkasa.
48 Framework Penganggaran Berbasis Kinerja
Better Practice Guide
Better Practice Tips: Dukungan Sistem Informasi dan Teknologi
Dukungan sistem informasi dan teknologi diperlukan oleh tiap satker dalam proses
perencanaan dan penganggaran. Dukungan sistem informasi dan teknologi pada
proses ini diperlukan untuk mengkalkulasikan keperluan anggaran. Namun demikian
dukungan sistem Informasi dan Teknologi disini bukan berarti satker membuat aplikasi
baru namun dapat menggunakan end user applicant contohnya excel.
Contohnya:
Penggunaan dukungan sistem informasi dan teknologi dalam perhitungan
kebutuhan biaya operasional pembayaran gaji dapat dilakukan melalui aplikasi
Gaji Pokok Pegawai (GPP) yang berlaku secara nasional yang diterbitkan oleh Dirjen
Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Satker melakukan input data kepegawaian
(nama, NIP, pangkat, golongan, masa kerja, suami/istri, jumlah anak dan lain-lain)
pada aplikasi GPP, kemudian secara otomatis angka kebutuhan anggaran operasional
pembayaran gaji pegawai akan diperoleh. Selain itu data yang diinput pada aplikasi
GPP ini terhubung juga dengan aplikasi RKA-K/L sehingga meminimalisir terjadinya
ketidaktepatan pengalokasian anggaran, apabila dibandingkan dengan perhitungan
secara manual.
Selain memanfaatkan aplikasi yang telah dibangun seperti contoh di atas, satker juga
dapat melakukan perhitungan anggaran dengan menggunakan end user applicant
seperti excel dalam penyusunan rencana anggaran belanja (RAB).
3.3 Koordinasi dan Quality assurance yang Efektif
Menurut Prof. Glen A. Welsh dalam buku Budgeting: Profit Planning and Control
(1986:30) sebagaimana dikutip oleh Edi Herman15 (2006: 27), salah satu prinsip fundamental
dalam proses penganggaran adalah ManageriaI Involment and Commitment. Anggaran yang
disusun akan menjadi kurang efektif, tidak sesuai kebutuhan, dan hanya menjadi proyeksi
belaka jika tidak didukung oleh keterlibatan dan komitmen manajemen puncak/pimpinan
tertinggi di setiap level organisasi serta koordinasi seluruh sumber daya organisasi.
Penyusunan penganggaran yang efektif merupakan tanggung jawab manajemen
puncak/pimpinan tertinggi suatu organisasi karena manajemen puncak berwenang untuk
mengalokasikan seluruh sumber daya organisasi untuk mengimplementasikan kebijakan
yang telah diambil. Komitmen atas anggaran yang disusun ditunjukkan dengan keseriusan
dan perhatian yang tinggi oleh pimpinan tertinggi dalam pencapaian kinerja. Komitmen
pimpinan tertinggi dan koordinasi semua pihak juga berimplikasi pada kinerja setiap sumber
daya organisasi sesuai dengan tujuan organisasi.
15 Edi Herman.2006. Penganggaran Korporasi: Suatu Pendekatan Terintegrasi. Jakarta. Rajagrafindo
Perkasa.
48 Framework Penganggaran Berbasis Kinerja
Better Practice Guide

