Page 53 - test
P. 53
menyusun serta menerapkan Perencanaan dan Penganggaran yang Komprehensif
Tabel 3.2.1. Hubungan antara Informasi Kinerja dengan Penganggaran
Tipe Hubungan antara Informasi Tujuan utama dari
informasi kinerja proses penganggaran
dengan penganggaran
Presentational Tidak ada Target dan atau hasil Akuntabilitas
kinerja
Performance-informed Lemah/tidak langsung Perencanaan dan atau
budgeting Kuat/langsung Target dan atau hasil akuntabilitas
Direct/formula kinerja
performance budgeting Alokasi sumber daya dan
Hasil kinerja akuntabilitas
Hingga kini PBK yang diterapkan di Kementerian Keuangan berada pada
tahapan presentational. Dalam tahapan presentational, informasi kinerja berupa
target kinerja maupun hasil kinerja telah disajikan dalam dokumen penganggaran.
Informasi kinerja tersebut dimasukkan dengan tujuan akuntabilitas dan digunakan
pada proses berdialog dengan legislatif dan masyarakat. Namun demikian, strategi,
perencanaan, dan perumusan manajemen kinerja dalam rangka penerapan PBK pada
tahap/tipe ini masih belum sepenuhnya sejalan dengan proses penganggaran. Hal
tersebut berbeda dengan tahap/tipe direct performance budgeting yang melibatkan
alokasi sumber daya secara langsung dan eksplisit dengan kinerja, terutama output.
Pada tahap/tipe direct performance budgeting, alokasi sumber daya didasarkan
pada indikator kinerja yang spesifikdan pendanaan dilakukan secara langsung
berdasarkan hasil yang dicapai. Namun, pada tahap/tipe presentational informasi
kinerja belum berperan langsung dalam pengambilan keputusan alokasi anggaran13.
Tantangan terbesar dalam pengembangan PBK adalah menetapkan informasi
kinerja yang sederhana, terjangkau, dan dapat digunakan. Pengguna baru PBK kerap
mengembangkan informasi kinerja yang canggih dalam kurun waktu yang singkat
tetapi melupakan bahwa informasi tersebut mahal dan membutuhkan sumber daya
manusia yang terampil14. Hasil studi Marc Robinson menyatakan bahwa dibutuhkan
puluhan tahun bagi negara-negara OECD untuk mengembangkan sistem serupa.
Dengan demikian, merupakan hal yang wajar apabila Kementerian Keuangan masih
berada di tahap/tipe awal penerapan PBK, yakni tahap presentational.
Namun demikian, perbaikan terhadap penyempurnaan PBK terus menerus
dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk bergerak menuju tipe performance-
informed budgeting dan selanjutnya direct performance budgeting. Sebagai
langkah awal inisiatif untuk bergerak maju ke tahap/tipe performance-informed
budgeting Kementerian Keuangan berupaya menyelaraskan strategi, perencanaan,
penganggaran, dan kinerja. Hal tersebut antara lain akan dilakukan melalui perbaikan
13 ibid
14 Marc Robinson (2009).Performance Budgeting Manual
46 Framework Penganggaran Berbasis Kinerja
Better Practice Guide
Tabel 3.2.1. Hubungan antara Informasi Kinerja dengan Penganggaran
Tipe Hubungan antara Informasi Tujuan utama dari
informasi kinerja proses penganggaran
dengan penganggaran
Presentational Tidak ada Target dan atau hasil Akuntabilitas
kinerja
Performance-informed Lemah/tidak langsung Perencanaan dan atau
budgeting Kuat/langsung Target dan atau hasil akuntabilitas
Direct/formula kinerja
performance budgeting Alokasi sumber daya dan
Hasil kinerja akuntabilitas
Hingga kini PBK yang diterapkan di Kementerian Keuangan berada pada
tahapan presentational. Dalam tahapan presentational, informasi kinerja berupa
target kinerja maupun hasil kinerja telah disajikan dalam dokumen penganggaran.
Informasi kinerja tersebut dimasukkan dengan tujuan akuntabilitas dan digunakan
pada proses berdialog dengan legislatif dan masyarakat. Namun demikian, strategi,
perencanaan, dan perumusan manajemen kinerja dalam rangka penerapan PBK pada
tahap/tipe ini masih belum sepenuhnya sejalan dengan proses penganggaran. Hal
tersebut berbeda dengan tahap/tipe direct performance budgeting yang melibatkan
alokasi sumber daya secara langsung dan eksplisit dengan kinerja, terutama output.
Pada tahap/tipe direct performance budgeting, alokasi sumber daya didasarkan
pada indikator kinerja yang spesifikdan pendanaan dilakukan secara langsung
berdasarkan hasil yang dicapai. Namun, pada tahap/tipe presentational informasi
kinerja belum berperan langsung dalam pengambilan keputusan alokasi anggaran13.
Tantangan terbesar dalam pengembangan PBK adalah menetapkan informasi
kinerja yang sederhana, terjangkau, dan dapat digunakan. Pengguna baru PBK kerap
mengembangkan informasi kinerja yang canggih dalam kurun waktu yang singkat
tetapi melupakan bahwa informasi tersebut mahal dan membutuhkan sumber daya
manusia yang terampil14. Hasil studi Marc Robinson menyatakan bahwa dibutuhkan
puluhan tahun bagi negara-negara OECD untuk mengembangkan sistem serupa.
Dengan demikian, merupakan hal yang wajar apabila Kementerian Keuangan masih
berada di tahap/tipe awal penerapan PBK, yakni tahap presentational.
Namun demikian, perbaikan terhadap penyempurnaan PBK terus menerus
dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk bergerak menuju tipe performance-
informed budgeting dan selanjutnya direct performance budgeting. Sebagai
langkah awal inisiatif untuk bergerak maju ke tahap/tipe performance-informed
budgeting Kementerian Keuangan berupaya menyelaraskan strategi, perencanaan,
penganggaran, dan kinerja. Hal tersebut antara lain akan dilakukan melalui perbaikan
13 ibid
14 Marc Robinson (2009).Performance Budgeting Manual
46 Framework Penganggaran Berbasis Kinerja
Better Practice Guide