Page 77 - test
P. 77
monitoring dan Evaluasi

a. Desain sistem evaluasi

Kegiatan evaluasi harus dikelola secara hati-hati dan direncanakan dengan
baik. Dalam rangka efektifitas dan efisiensi, apabila memungkinkan, kita dapat
membentuk sebuah tim evaluasi. Tim ini sangat berguna untuk memastikan adanya
tingkat kepercayaan yang tinggi di dalam pembuatan sebuah keputusan hasil evaluasi
dan rekomendasi, dan untuk menghindari adanya pendapat bahwa pelaksanaan
evaluasi tersebut merupakan suatu proses yang eksklusif. Ada baiknya, tim ini terdiri
dari pihak perencana, pihak yang melakukan evaluasi, serta jika memungkinkan
adanya perwakilan dari stakeholders.

Sebelum melakukan evaluasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan tujuan evaluasi, desain evaluasi, pihak-pihak yang akan terkait, serta
identifikasi kemungkinan yang mungkin akan ditemui pada saat pelaksanaan. Adanya
desain evaluasi yang baik sangat diperlukan untuk:

1) Identifikasi tujuan dan ruang lingkup dari evaluasi
Identifikasi tujuan dan ruang lingkup evaluasi perlu dilakukan untuk menentukan
hal-hal apa saja yang menjadi perhatian dan tujuan di dalam sebuah proses
evaluasi. Dengan kata lain, adanya pertanyaan “mengapa evaluasi dilakukan”
akan terjawab dengan adanya tujuan dari evaluasi ini. Tujuan evaluasi harus
realistis dengan mempertimbangkan sumber daya dan waktu yang dialokasikan
untuk pelaksanaannya, serta ruang lingkup harus dibatasi sesuai dengan
ketersediaan data, waktu dan sumber daya.

2) Identifikasi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dalam pelaksanaan evaluasi harus
diidentifikasi disusun secara terstruktur serta logis. Pertanyaan-pertanyaan
yang berasal dari tujuan pelaksanaan suatu program/proyek serta berasal
dari impresi stakeholder utama biasanya masih bersifat umum. Tujuan dari
identifikasi pertanyaan ini adalah untuk mengubah pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat umum ini menjadi pertanyaan yang lebih tepat dan terarah.

3) Menentukan benchmark
Penetapan tolok ukur (benchmark) atau standar merupakan cara untuk menilai
kinerja objek evaluasi. Diharapkan dengan adanya benchmark ini, output dan
outcome serta dampak dari objek evaluasi tersebut dapat lebih terklarifikasi,
untuk memastikan bahwa output dan outcome serta dampak tersebut dapat
diukur dengan jelas dan dampaknya dapat dinilai.

70 Framework Penganggaran Berbasis Kinerja
Better Practice Guide
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82