Page 12 - Modul Fermentasi Wadi
P. 12
E-Modul Wadi Sebagai Produk Fermentasi
B. Wadi
Wadi salah satu makanan khas Kalimantan Tengah yang secara tidak
langsung dilakukan dengan teknik fermentasi dan termasuk ke dalam
bioteknologi konvensional. Wadi juga salah satu contoh proses fermentasi ikan
secara spontan umumnya, dilakukan menggunakan garam konsentrasi tinggi
untuk menghambat pertumbuhan mikroba yang menyebabkan kebusukan
(Waty dkk, 2019).
Wadi ada juga di daerah lain dengan nama berbeda misalnya di
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Malaysia dinamakan pekasam atau
pakasam, Sumatera Selatan dengan nama bekasam, Swedia dengan nama
Surstromming, Rusia dengan nama Shuba, Filipina dengan nama Buro (Apriani,
2019). Walaupun dengan nama yang berbeda proses fermentasinya
menggunakan bakteri yang sama, dengan teknik yang hampir sama juga.
1. Pengertian Wadi
Wadi adalah salah satu makanan yang ada turun temurun sejak
nenek moyak di suku Kalimantan, terutama di Kalimantan Tengah. Wadi
merupakan produk olahan daging ternak maupun ikan melalui proses
penggaraman dan pemberian samu yang kemudian dilakukan fermentasi
selama beberapa hari hingga menghasilkan tekstur dan aroma khas. Wadi
adalah produk fermentasi ikan tradisional yang berbentuk ikan utuh semi
basah, berwarna agak hitam (mendekati warna ikan segar), bertekstur liat
dengan aroma khas ikan fermentasi serta mempunyai rasa yang asin
(Waty dkk, 2019). Serta dalam penelitiannya Bakrie (2020) menyatakan
wadi merupakan produk olahan setengah basah baik dari daging ternak
maupun ikan melalui proses penggaraman, penambahan bumbu (gula
dan samu) kemudian dilanjutkan dengan fermentasi selama beberapa hari
hingga menghasilkan aroma dan rasa khas. Dalam suatu penelitian Dewi
dkk pada tahun 2015 dalam Rizky dkk (2017) menyatakan wadi ialah
salah satu jenis makanan khas Kalimantan Tengah yang terbuat dari hasil
fermentasi berbahan dasar ikan ataupun daging hewan lainnya.
11