Page 97 - KAIDAH PENCACAHAN DAN PELUANG SMA/MA_SIFA UIN JKT
P. 97

5)  Contoh permasalahan lain mencari peluang dengan aturan kombinasi:
                   1.  Peluang pengambilan 2 bola putih dari suatu kotak yang berisi 3 bola hijau dan 5 bola
                      putih
                   2.  Peluang terpilihnya 3 orang paskibra perempuan dari 10 siswa dan 8 siswi
                   3.  Dll.








                1)  a)     1      2      3       4       5      6
                       1   2      3      4       5       6      7
                       2   3      4      5       6       7      8

                       3   4      5      6       7       8      9
                       4   5      6      7       8       9     10
                       5   6      7      8       9      10     11
                       6   7      8      9      10      11     12

                   Berdasarkan  ruang  sampel,  dapat  diketahui  dua  kejadian  tersebut  saling  lepas  karena

                   tidak  memiliki  irisan.  Artinya  tidak  ada  penjumlahan  bilangan  yang  sama  yang
                   menghasilkan 5 atau 8 sekaligus

                    b) Langkah penyelesaian :
                       1.  Mencari n(A) dan n(B)
                       2.  Mencari n(S)
                       3.  Mencari P(A) dan P(B)

                       4.  A dan B saling lepas, sehingga mencari P(A∪B) = P(A)+P(B)
                    c) n (A) = 4         n (B) = 5      n (S) = 36
                                           5
                              4
                        P (A) =        P(B) = =
                              36           36
                                                        9
                                                            1
                        P (A ∪ B) = P (A) + P (B) =   4   +  5  =    =
                                               36  36  36   4
                2)  a) Diketahui :
                      n (S) = 100    n (A) = 40      n (B) = 55     A ∩ B = 30
                      A dan B memiliki irisan, sehingga hubungan kejadan A dan B tidak saling lepas.


                   b)  P (A ∪ B)  = P (A) + P (B) – P (A ∩ B) =   n (A)  +  n (B)  −  n (A ∩ B)  =   n (A)+n (B)−n (A ∩B)
                                                          n (S)  n (S)  n (S)       n (S)
                                                                               13
                                                                                                                     =
                                                                               20





                                                                                                            96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102