Page 112 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 112
MENGISAHKAN KEMBALI AIR BAH
terbesar. Kisah Nuh, yang ikonis dalam Kitab Kejadian, dan
sebagai konsekuensinya, sebuah motif penting dalam Yahudi,
Kristen, dan Islam, mengundang perhatian besar para penulis
mitologi komparatif. Dalam ketiga kitab suci, Air Bah datang
sebagai hukuman atas kesalahan yang dilakukan manusia, bagian
dari sebuah resolusi ‘hentikan-takdir-ini-dan-mulai-dari-awal-lagi’
yang mengatur hubungan ilahiah dengan dunia manusia. Ada
suatu rangkaian Air Bah yang langsung dan tidak diragukan
lagi dari Perjanjian Lama Ibrani ke Perjanjian Baru Yunani di
satu sisi dan al-Quran Arab di sisi yang lain. Sejak penemuan-
penemuan George Smith pada era Victoria, sudah dipahami
bahwa catatan Ibrani berasal, pada gilirannya, dari kuneiform
Babilonia, yang jauh lebih tua, jauh lebih panjang, dan pasti
asli yang meluncurkan kisah itu pada perjalanannya yang abadi.
Buku ini fokus pada tahap pertama dari proses ini, dengan
mengamati berbagai kisah Mesopotamia yang lestari pada tablet-
tablet kuneiform, dan menyelidiki bagaimana akhirnya kisah itu
memasuki dunia kita sendiri dengan begitu efektif.
Pendekatan semacam itu memberikan hak kepada peneliti
untuk menghindari sepenuhnya pertanyaan tentang apakah
memang ‘pernah ada sebuah bencana Air Bah.’ Namun, orang-
orang sudah lama gelisah dengan pertanyaan itu, dan telah
mencari bukti-bukti untuk mendukung kisah tersebut, dan
saya membayangkan semua arkeolog hebat Mesopotamia telah
menyimpan kisah Air bah itu di dalam ingatan mereka, untuk
berjaga-jaga. Pada tahun 1928 dan 1929 penemuan-penemuan
penting terjadi di Irak yang dianggap sebagai bukti adanya
Air Bah seperti yang disebutkan dalam Alkitab itu sendiri. Di
Ur, misalnya, penggalian secara mendalam di bawah Royal
Cemetery (Pemakaman Raja), menyingkap adanya lebih dari tiga
http://facebook.com/indonesiapustaka dan nyaris terjadi pada waktu yang bersamaan dihasilkan oleh
meter lumpur kosong, yang di bawahnya material-material dari
permukiman sebelumnya terungkap. Sebuah penemuan yang sama
Langdon dan Watelin di situs Kish di selatang Irak. Bagi kedua
kelompok itu tampaknya tidak terbantahkan lagi inilah bukti
terhadap lebih dari sekadar banjir kuno, tetapi Banjir seperti
101

