Page 113 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 113

Dr. Irving Finkel


           yang disebutkan dalam Alkitab itu sendiri, dan ceramah fasih
           Sir Leonard Wooley di sekeliling negeri itu, yang didukung oleh
           karya tulisnya dalam berbagai bidang, tentu saja mendukung
           gagasan bahwa di Ur mereka telah menemukan bukti bahwa
           Air Bah Nuh benar-benar pernah terjadi.
              Endapan yang sama ditemukan di situs-situs arkeologis lainnya,
           tetapi ketika itu keraguan muncul apakah semua lapisan kosong
           itu secara arkeologis benar-benar dari masa yang sama, atau
           apakah semua itu benar-benar endapan air. Dewasa ini, calon
           bukti yang nyata semacam in tidaklah penting. Tentu saja lapisan
           lumpur kosong menegaskan bahwa tempat tinggal manusia
           di Irak kuno hancur oleh bencana banjir yang merusak, dan
           dalam pengertian latar belakang umum, penemuan-penemuan
           seperti itu banyak berarti untuk meningkatkan penghargaan kita
           terhadap lingkup di mana Mesopotamia kuno, sebenarnya, rentan
           dalam hal ini. Namun beberapa orang hari ini akan mengklaim
           penemuan-penemuan seperti itu berhubungan dengan Air bah
           yang dijelaskan dalam Kitab Kejadian. Sir Leonard, tampaknya,
           hampir tidak dapat ditandingi sebagai seorang pembicara persuasif
           begitu dia membicarakan tentang Ur; Lambert mengatakan
           kepada saya pada suatu momen pengakuan yang langka bahwa
           pada saat dia masih sebagai anak sekolah yang duduk di tepi
           bangku nya di sebuah bioskop di Birmingham, mendengarkan
           Wooley memberikan ceramah tentang penemuan-penemuan,
           pada saat itulah dia memutuskan untuk menjadi ahli kajian
           Assyria kuno sepanjang hidupnya.
              Pada masa kini perburuan terhadap lapisan-lapisan banjir
           arkeologis demi kepentingan mereka sendiri sudah ketinggalan
           zaman, sementara lebih jauh lagi penemuan-penemuan semacam
           itu tergantung pada bukti yang hanya dapat diperoleh dari
   http://facebook.com/indonesiapustaka  cendekiawan telah beralih pada penelitian geologis dibanding
           penggalian yang sangat dalam dan luas yang sangat tidak
           praktis pada masa kini. Pada masa yang lebih modern, para

           arkeologis, dengan mencari data tentang gempa bumi, pasang
           surut gelombang, atau pencairan gletser dalam memburu Air
           Bah pada sebuah tahap yang memusingkan, tetapi itu jauh di
           luar cakupan buku ini untuk mengikuti langkah mereka.


                                         102
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118