Page 118 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 118
MENGISAHKAN KEMBALI AIR BAH
bentuk kata kerja yang ganjil—yang membuat penerjemahnya,
Miguel Civil, menyimpulkan bahwa tema Air Bah yang meng-
hancurkan umat manusia mungkin tidak termasuk bagian utama
dalam tradisi kesusastraan Sumeria. Meskipun catatan Kisah Air
Bah Sumeria ini tampak seolah-olah berasal dari sebuah catatan
Babilonia, sumbernya pastilah sebuah versi yang belum pernah
kita lihat, dan layak ditunjukkan bahwa kisah yang berbeda dalam
versi Sumeria, yang tidak kita ketahui, mungkin saja juga beredar.
Dalam tablet ini, dewa-dewa besar, lama setelah pendirian
kota-kota itu, memutuskan untuk menghancurkan ras manusia
(meskipun kita tidak tahu alasannya), meskipun ada permohonan
dari dewi pencipta, Nintur. Tugas membuat perahu dan
menyelamatkan kehidupan jatuh pada Raja Ziusudra, yang
berhasil dilakukannya, sehingga dia sepatutnya menjadi abadi:
Lalu, karena Raja Ziusudra
Telah menyelamatkan binatang-binatang dan benih umat
manusia,
Mereka menempatkannya di sebuah negeri di seberang laut,
di negeri Dilmun.
Tempat matahari terbit.
Kisah Air Bah Sumeria: 258–260
‘SUMERIA SCHØYEN’
Tablet Kisah Air Bah Sumeria sudah lama menjadi satu-satunya,
tetapi kemudian bagian kedua ditemukan di Schøyen Collection
di Norwegia. Tablet ini memberi tahu kita bahwa Raja Ziusudra,
yang disebut sebagai ‘Sudra’, adalah seorang pendeta-gudu dari
dewa Enki. Pahlawan Ziusudra dengan demikian seorang raja
sekaligus pendeta, sebuah penunjukan bersama yang mungkin
http://facebook.com/indonesiapustaka yang sudah disebutkan dalam Bab 3, menganggap ayah Ziusudra
sering terjadi pada masa-masa awal. Instructions of Shuruppak,
adalah sosok yang disebut Shuruppak, memberikan sebuah silsilah
yang tampak meyakinkan:
107

