Page 119 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 119
Dr. Irving Finkel
Shuruppak, putra dari Ubar-Tutu
Memberi nasihat kepada Ziusudra, putranya.
Shuruppak sebenarnya adalah sebuah kota Sumeria. Daftar
Raja Sumeria yang sangat penting, yang mencatat raja-raja dan
masa kekuasaan sebelum dan sesudah Air Bah, memberi tahu
kita bahwa Ubar-Tutu adalah raja di kota Shuruppak selama
18.600 tahun dan merupakan raja terakhir yang memerintah
sebelum Air Bah, tetapi tidak menyebutkan Shuruppak—yang
sebaliknya dikenal sebagai seorang laki-laki bijak dan kadang-
kadang disebut sebagai ‘Laki-laki dari Shuruppak’—maupun
Ziusudra! Namun, dalam dokumen lainnya yang disebut
Dynastic Chronicle (Sejarah Dinasti), Ubar-Tutu digantikan oleh
putranya Ziusudra sebelum terjadi Air Bah, dengan demikian
menegaskan bahwa dialah pahlawan yang mengalami Air Bah
Besar tersebut. Ini masalah yang cukup besar, tetapi saya rasa
kita bisa memaafkan para pencatat sejarah hebat kita karena
bingung tentang tanggal-tanggal dan silsilah raja-raja yang
hidup sebelum Air Bah, meskipun, menurut kesaksian Yunani,
teks-teks kuneiform penting telah dikuburkan sebelum Air Bah
untuk pengamanan.
Nama Ziusudra sangat cocok untuk seorang pahlawan air
bah yang abadi, karena dalam bahasa Sumeria nama itu berarti
sesuatu seperti Dia-yang-Panjang-Umur. Nama dari pahlawan
banjir yang sama dalam Epos Gilgamesh adalah Utnapishti,
yang kurang lebih artinya sama. Kenyataannya, kita tidak yakin
apakah nama Babilonia itu merupakan terjemahan dari bahasa
Sumeria atau sebaliknya.
Epos Atrahasis dari Akkadia
http://facebook.com/indonesiapustaka Epos Atrahasis adalah karya sastra dalam bentuk tiga tablet yang
‘ATRAHASIS BABILONIA KUNO’
tidak bisa diremehkan oleh siapa pun, karena merupakan salah
satu dari karya paling penting dari kesusastraan Mesopotamia
dan berkutat dengan permasalahan abadi umat manusia. Kisah
108

