Page 128 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 128
MENGISAHKAN KEMBALI AIR BAH
peralihannya agak berbelit-belit. Apa yang kita miliki sekarang
adalah dua puluh kutipan atau parafrasa dari karyanya, yang
dikenal sebagai Fragmenta, dan sebelas pernyataan tentang
Berossus itu sendiri, yang disebut Testimonia. Ini merupakan
karya penulis klasik, Yahudi, dan Kristen, yang beberapa di
antara mereka terkenal sekarang ini. Menarik bahwa detail-
detail Mesopotamia yang baik dilestarikan dalam catatan
Berossus tentang air bah tersebut, yang tidak muncul dalam
versi Kitab Kejadian, semisal tema mimpi—atau dalam tradisi
yang lebih awal—semisal nama bulan, atau penguburan prasasti-
prasasti, sebuah gagasan yang benar-benar muncul dalam sebuah
kuneiform yang berbeda sama sekali.
Menurut Polyhistor, Berossus menulis, (seperti yang di-
riwayatkan oleh Eusebius):
Setelah kematian Ardates (varian dari Otiartes: ini Ubar-
Tutu!) putranya Xisuthros berkuasa selama delapan belas
sars dan pada masanya terjadi banjir besar yang dicatatkan
dalam catatan ini:
Kronos muncul di hadapannya di tengah sebuah mimpi
dan berkata bahwa pada hari kelima belas bulan Daisos
umat manusia akan dihancurkan oleh sebuah air bah. Maka
dia memerintahkannya untuk menggali sebuah lubang dan
mengubur semua tulisan awal, pertengahan, dan akhir di
Sippar, kota (dewa) Matahari; dan setelah membuat sebuah
perahu, berangkat bersama sanak saudara dan teman-teman
dekatnya. Dia akan memuat makanan dan minuman dan
me naik kan burung-burung dan binatang-binatang yang lain
ke atas perahunya dan kemudian berlayar setelah semua-
nya siap, jika ditanya ke mana dia akan berlayar, dia akan
http://facebook.com/indonesiapustaka Dia tidak membangkang, tetapi membuat sebuah perahu,
menjawab, ‘Menuju dewa-dewa, untuk berdoa mohon
keberkahan bagi umat manusia.’
panjang lima stadion [sekitar 1000 meter] dan lebar dua
stadion [sekitar 400 meter], dan ketika semuanya sudah
diatur dengan baik dia menyuruh istri dan anak-anaknya
117

