Page 127 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 127
Dr. Irving Finkel
pemilihan itu atas dasar bahwa apa yang diperlukan adalah
seorang individu yang baik dan tulus yang akan mendengarkan
perintah-perintah ilahiah dan melaksanakannya hingga sempurna
tidak peduli apa pun keraguan pribadinya sendiri, tetapi kita
tidak diberi tahu demikian.
Seiring penelitian berlanjut di dalam buku ini, sekarang kita
akan mencari tahu apa yang terjadi dengan Kisah Air Bah tersebut
saat diterjemahkan dengan sendirinya di luar dunia kuneiform
menjadi bahasa Ibrani dalam Kitab Kejadian dan bahasa Arab
dalam al-Quran. Selain itu, ada kesaksian dari Berossus yang
luar biasa untuk memperjelas gambarannya.
Kisah Air Bah dalam Berossus
Tepat ketika dunia kuneiform lama semakin memudar dan
pemerintahan Mesopotamia kuno ada di tangan para penutur
bahasa Aram dan Yunani, seorang pendeta Babilonia yang kita
kenal sebagai Berossus menyusun sebuah karya tentang apa saja
yang diketahuinya tentang Babilonia, berjudul Babyloniaka (Seluk
Beluk Babilonia). Namanya adalah versi Yunani (Βήρωσσος)
dari sebuah nama Babilonia yang sesuai, sangat mungkin di-
rekonstruksi sebagai Bel-re’ushu, ‘Tuhan—atau Bel—adalah
gembalanya’. Berossus tinggal di Irak kuno pada abad ke-3
SM, berbicara bahasa Babilonia (juga bahasa Aram dan Yunani)
dan tak syak lagi mampu membaca kuneiform dengan lancar.
Karena dia dipekerjakan di Kuil Marduk di Babilonia dia
mempunyai akses terhadap semua tablet kuneiform yang mungkin
diinginkannya (selain itu, tablet-tablet itu kemungkinan juga
sangat lengkap). Dengan bantuan tablet-tablet itu dia menyusun
karya besarnya, yang dipersembahkannya kepada Raja Antiochus
http://facebook.com/indonesiapustaka istilah yang sangat mudah dikenali dalam Buku 2 karyanya,
I Soter (280–261 SM).
Berossus menceritakan kembali Kisah Air Bah dengan istilah-
setelah sebuah daftar berisi sepuluh raja dan orang-orang bijak
mereka. Sayangnya, tulisannya (mungkin juga termasuk tulisan
seorang Berossus palsu) selamat hanya dalam bentuk kutipan-
kutipan oleh penulis-penulis lain setelahnya, dan rangkaian
116

