Page 175 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 175

Dr. Irving Finkel


              Mereka mempunyai perahu-perahu yang mengarungi
              sungai ke Babilonia yang bentuknya benar-benar bundar
              dan terbuat dari kulit. Di Armenia, yang ada di hulu
              Assyria, mereka memotong ranting-ranting pohon willow
              dan membentuknya menjadi sebuah kerangka, yang di se-
              keliling bagian luarnya mereka membentangkan kulit kedap
              air sebagai lambung kapal; mereka tidak memperlebar
              bagian samping perahu untuk membentuk buritan ataupun
              mempersempitnya untuk menjadi haluan, tetapi mereka
              mem buatnya bundar, seperti sebuah perisai. Kemudian
              mereka melapisi seluruh perahu itu dengan alang-alang dan
              meluncurkannya ke sungai setelah dimuati barang-barang.
              Muatan mereka yang paling lazim adalah tong kecil dari
              kayu kelapa berisi minuman anggur. Perahu itu dikendalikan
              oleh dua orang laki-laki, yang berdiri tegak dan masing-
              masing mendayung; salah satu dari mereka menarik dayung
              ke arah tubuhnya dan yang lain mendorong dayung menjauh
              dari tubuhnya. Perahu-perahu ini mempunyai berbagai
              ukuran dari yang sangat besar hingga yang paling kecil;
              yang paling besar mampu memuat barang seberat lima
              ribu  talent  [1 talent = 26 kg]. Setiap perahu membawa
              seekor keledai—atau, jika perahu itu besar, beberapa ekor
              keledai. Pada akhir pelayaran mereka ke Babilonia, ketika
              mereka telah menjual barang mereka, mereka menjual
              kerangka perahu itu dan semua jeraminya, menaikkan kulit
              perahu ke atas keledai, lalu menungganginya kembali ke
              Armenia. Mereka melakukan hal ini karena arus sungai
              terlalu deras untuk diarungi kembali ke hulu, dan inilah
              alasannya mereka membuat perahu-perahu ini dari kulit
              bukan dari kayu. Begitu mereka tiba di Armenia dengan
   http://facebook.com/indonesiapustaka  Coracle  Sungai Tigris di tangan para profesional kemudian
              keledai mereka, mereka membuat perahu lagi seperti biasa.
                                                       Histories Buku I
                                           Herodotus,



           menarik perhatian orang-orang Romawi pada abad ke-4
           Masehi. Dengan pertimbangan terkait penyimpanan barang dan




                                         164
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180