Page 174 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
        P. 174
     PERSOALAN BENTUK BAHTERA
               Dalam sebuah ukiran dari istana Raja Sennacherib (705–681
            SM) di Nineveh (lihat halam sebelumnya), dua pasang pendayung
            tangguh Assyria sedang melawan arus deras sungai dalam sebuah
            coracle serbaguna bermuatan batu bata. Dayung panjang mereka
            berujung bengkok dan tampaknya berat pada bagian bawah,
            mungkin terbuat dari batang timah. Seorang Assyria lainnya
            yang duduk mengangkangi pelampung dari kulit binatang
            yang digembungkan di sisi lain sedang menombaki ikan untuk
            makan siang mereka. Orang-orang itu duduk di atas coracle,
            yang bermuatan penuh bahkan berlebihan, dan tampaknya ada
            semacam bangku di atasnya. Dayung-dayungnya diamankan
            dengan alat pengunci. Sisi-sisi coracle ditandai dengan garis-garis
            melintang dan membujur, yang tidak menunjukkan lapisan bawah
            dari batu bata yang ada di dalam perahu itu tetapi semacam
            ciri bagian luar dari panel-panel kulit yang dijahit menjadi satu.
            Bagian pinggiran atas atau bibir perahu jelas terlihat sebagai
            sebuah elemen penguat yang diikat erat dan terlihat berbeda
            meskipun ikatannya tidak terlihat pada sisi kanannya.
               Gambaran cokelat tua pada batu tentang coracle    kuno yang
            sedang digunakan ini tidak ternilai bagi kami dalam mem-
            perlihatkan keberadaan dan kegunaan praktis dari perahu tersebut
            pada abad ke-9 dan ke-8 SM. Tidak syak lagi, sebagaimana hal
            yang akan kita bicarakan nanti, coracle  dibuat dengan berbagai
            ukuran, dari ‘taksi-air’ dengan dua orang penumpang hingga
            perahu besar yang mampu mengangkut, ala Nuh, banyak sekali
            binatang ternak.
               Lebih jauh ke selatan, agak belakangan, kami mendapat
            informasi yang jelas tentang coracle   Babilonia dalam bahasa
            Yunani, dari Herodotus yang mengagumkan, yang menulis
            Histories  karyanya pada pertengahan kedua abad ke-5 SM
   http://facebook.com/indonesiapustaka  dunia. Ada perdebatan yang tak kunjung selesai tentang apakah
            ketika para juru tulis kuneiform sedang sangat bersemangat dan
            produktif; bukunya merupakan salah satu dari buku terlaris di
            Herodotus benar-benar pergi sendiri ke Babilonia atau tidak,
            atau tentang kebenaran dari pernyataan-pernyataannya, dan
            seterusnya, tetapi bila menyangkut fakta-fakta tentang coracle
            dia tahu banyak:
                                          163
     	
