Page 244 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 244
KEHIDUPAN DI ATAS BAHTERA
ada dalam habitat mereka sendiri. Dari sudut pandang ini,
bagaimanapun juga gagasan tentang Bahtera sedikit banyak mulai
terlihat masuk akal.
Oleh karena itu, sudah waktunya untuk memikirkan semua
binatang ini, dalam Babilonia dan Alkitab, dan melihat apa yang
dapat kita berikan dalam bentuk sebuah daftar periksa untuk
kita sendiri di ujung titian papan ke dalam kapal.
Binatang-Binatang Atra-Hasīs
Untuk mendapatkan informasi tentang karnaval binatang Atra-
hasīs, kami merasa dilayani dengan sangat baik, berkat kamus-
kamus kuneiform kuno kami yang sangat penting, yang salah
satunya memiliki bab-bab yang benar-benar mendaftar kata-
kata untuk semua makhluk hidup. Nama kuno yang terdengar
menjemukan yang disebut oleh para pustakawan kuneiform
sebagai Kamus Super ini adalah ‘Urra = hubullu’ bahasa Sumeria
dan Babilonia secara berturut-turut yang berarti ‘pinjaman
berbunga’, karena baris pertama dari bab pertama berkenaan
dengan terminologi hukum dan bisnis dwibahasa. Ada beberapa
bab yang berisi semua makhluk jinak yang dikenal (Urra Tablet
XIII), burung-burung dan ikan (Urra Tablet XIV), dan binatang
liar (Urra Tablet XVIII). Tablet-tablet yang sangat besar dan
berat dapat berisi satu bab lengkap, tetapi banyak tablet latihan
sekolah—sejenis yang akrab dengan juru tulis Tablet Bahtera
sewaktu masih sekolah—memperlihatkan bahwa beberapa baris
kutipan dari sejarah alam bisa jadi dituliskan sebagai suatu
tugas harian. Daftar-daftar kuno, yang berasal setidaknya dari
periode Tablet Bahtera kami, memberikan kata-kata dalam bahasa
Sumeria pertama kali. Seribu tahun kemudian para pusatakawan
http://facebook.com/indonesiapustaka sempurna, dengan segalanya diterjemahkan ke dalam bahasa
Raja Ashurbanipal di Nineveh memiliki versi dwibahasa dari
dalam kaligrafi yang nyaris
semua bab dalam Urra = hubullu
Akkadia. Hasilnya, hari ini kita mengenal nama semua burung,
binatang, dan makhluk melata di Mesopotamia kuno, dalam
dua bahasa yang sudah punah. Jika Nuh Babilonia kita yang
mulia itu pernah harus menandai nama-nama pada sebuah
233

