Page 326 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 326

APA YANG TERJADI PADA BAHTERA?


            bahtera bundar Babilonia terdampar. Baris-baris ini, dengan
            meyakinkan, harus dibaca dalam bentuk aslinya:


               [a-na re]-bi-i na-gu-ú a-šar tal-la-ku 7 kaskal. gí[d  …]
               [Untuk yang ke]empat,    yang untuk ke sana kau harus
                  melalui tujuh Lea[gues, …]
               [šá giš  ku]d-du ik-bi-ru ma-la par-sik-tu  10 šu.s[i …]
                                                       4
               [yang batang ka]yunya (?) setebal satu takaran parsiktu;
                  sepuluh jari [tebalnya …].


            Kata pertama yang terputus pada baris kedua, pastilah, menurut
            saya, kata benda bahasa Akkadia yang tidak biasa kuddu,
            ‘sepotong kayu atau alang-alang, sebatang kayu’. Benda ini
            digambarkan ‘setebal satu takaran parsiktu’, frasa aneh serupa
            yang digunakan untuk gading-gading coracle       raksasa dalam
            Tablet Bahtera: ‘Aku memasang tiga puluh gading-gading yang
            tebalnya satu takaran parsiktu, panjangnya sepuluh nindan.’
            Seperti yang dibahas dalam Bab 8, perbandingan ‘tebalnya satu
            takaran parsiktu’, yang mencerminkan ketebalan dalam pengertian
            volume, tidak muncul dalam teks-teks lain, dan berhubungan
            dengan ‘setebal dua papan pendek’ versi kita sendiri. Gambaran
            itu pastinya tetap dikaitkan secara permanen dengan Bahtera
            Atra-hasīs dan selalu dihubungkan dengannya, dan di sinilah
            muncul dalam Peta Dunia dalam bentuk yang merupakan,
            dengan segala maksud dan tujuannya, sebuah kutipan dari kisah
            Babilonia Kuno.
               Dalam prasasti peta itu, persamaan ‘log’ atau ‘balok kayu’
            digunakan, mengacu pada ‘gading-gading’. Masing-masing rusuk
            atau gading-gading coracle Atra-hasīs panjangnya sepuluh nindan,
            yang sama dengan enam puluh meter, dan tebalnya kira-kira lima
   http://facebook.com/indonesiapustaka  Peta Dunia tersebut juga menjawab pertanyaan ini, karena peta
            puluh sentimeter. Di mana tukang kayu Atra-hasīs mendapatkan
            kayu sebesar ini di selatan Babilonia? Sangat mungkin bahwa

            itu memberi tahu kita bahwa pohon-pohon dengan panjang
            enam puluh meter tepat seperti yang dikehendaki tumbuh di
            Nagû V di sebelahnya. Sebagai perbandingan, galah-galah perahu




                                          315
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331