Page 327 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 327

Dr. Irving Finkel


           panjang Gilgamesh yang disebutkan dalam Bab 8 hanyalah
           tiga puluh meter. Tampak seolah-olah ‘sepuluh jari [tebalnya
           …]’, menggantikan ‘sepuluh nindan panjangnya’, dan mungkin
           mengacu pada ketebalan lapisan aspal (diukur dengan satuan
           jari dalam Tablet Bahtera  18–22), dengan angkanya ‘melonjak’
           seperti yang kita lihat terjadi dengan angka-angka Bahtera yang
           lain, karena tonjolan-tonjolan besar lapisan aspal mungkin saja
           tersebar di area yang luas.
              Seperti yang saya pahami, penggambaran tentang Nagû       IV
           dalam Peta Dunia tersebut menjelaskan rusuk atau gading-gading
           raksasa dan kuno dari Bahtera. Kita dapat membayangkan perahu
           besar Atra-hasīs miring di atas puncak terjal itu, lapisan aspalnya
           mengelupas, bahan talinya sudah lama membusuk atau aus,
           dan gading-gading kayu yang melengkung tampak menyolok di
           bawah langit seperti bangkai paus yang memutih. Petualang luar
           biasa yang berhasil mencapai nagû keempat akan melihat sendiri
           puing-puing bersejarah dari perahu paling penting di dunia itu.
              Hal ini, dengan demikian, merupakan sesuatu yang benar-
           benar baru. Peta tertua di dunia, aman dan membisu di balik
           dinding kaca museum, memberi tahu kita sekarang di mana
           Bahtera itu mendarat seusai Air Bah! Setelah 130 tahun membisu,
           onggokan tanah liat yang rapuh, terkenal, dan banyak dibicarakan
           ini menguak sekeping informasi yang telah dicari selama beribu-
           ribu tahun sampai sekarang!
              Namun, masih ada lagi yang dapat dikatakan. Jika dipastikan
           bahwa  nagû  keempat adalah tempat mendaratnya bahtera itu,
           dapatkah kita mengenali dalam peta itu nagû        manakah di
           antara kedelapan nagû itu yang sebenarnya nagû IV? Syukurlah,
           jawabannya adalah ya.
              Nagû yang baru direkatkan berisi Tembok Besar seperti yang
   http://facebook.com/indonesiapustaka  gunung di peta itu dengan delapan penjelasan di bagian
           diberitakan di televisi memungkinkan kami untuk melakukan apa
           yang semula tidak mungkin, yaitu menghubungkan kedelapan

                                                        kelima. Bagaimana
           belakangnya. Segitiga Horsley pastilah nagû
           caranya? Perhatikan ‘penjelasan’ berikut ini:






                                         316
   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332