Page 40 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 40

BAJI DI ANTARA KITA


            Keganjilan 2
            Di samping itu, kebanyakan lambang individual memiliki lebih
            dari satu nilai bunyi; beberapa lambang, lagi-lagi, punya banyak
            nilai bunyi. Selanjutnya, segalanya dapat berbeda antara bahasa
            Sumeria dan Akkadia.






            Dalam bahasa Sumeria, kata-kata:
            utu = ‘matahari’
            dingir utu, ‘Dewa Matahari’
            ud, ‘hari’
            babbar, ‘putih, bersinar’
            zalag, ‘murni’

            Dalam bahasa Akkadia, bunyi-bunyi:
            ud/ut/ut/utam/tam/ta/sa /tú/pir/par/lah/lih/hiš.
                                   16

                        Keganjilan 2: nilai ganda untuk satu lambang




            Keganjilan 3
            Ketika konvensi-konvensi penulisan berkembang, para juru tulis
            terdahulu cenderung menggambar sebuah kotak di sekeliling
            lambang-lambang yang merupakan satu kelompok untuk meng-
            hasilkan makna dan tergantung pada pembaca untuk menyusun
            lambang-lambang tersebut. Sistem seperti itu tidak selalu bebas
            dari ambiguitas. Para juru tulis Mesopotamia belakangan me-
   http://facebook.com/indonesiapustaka  antarkata. Secara umum, kuneiform yang berkembang adalah
            nunjukkan suatu karakteristik yang berbeda: semua lambang
            dalam satu baris bersentuhan dan mereka menulis tanpa celah


            rata kanan dan jika tidak ada cukup lambang untuk mengisi
            seluruh baris secara alamiah, celah akan muncul dalam baris itu.
            Para penulis kaligrafi yang senang keindahan seperti yang ada di
            perpustakaan kerajaan Assyria di Nineveh senang merenggang-



                                           29
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45