Page 27 - buku-Puisi
P. 27

27






                    perasaan  duka  penyair  atau  aku  lirik.  Simaklah  puisi  berikut  yang  menggambarkan

                    perasaan duka dan gelisah aku lirik menunggu datangnya maut.



                    HARI TERAKHIR SEORANG PENYAIR, SUATU SIANG



                    Di siang suram bertiupo angin. Kuhitung pohon satu-satu

                    Tak ada bumi yang jadi lain: daun pun kuruh, lebih bisu

                    Ada matahari lewat mengedap, jam memberat dan hari menunggu

                    Sehala akan lenyap, segala akan lenyap, Tuhanku

                    Kemudian Engkau pun tiba, menjemput sajak yang tak tersua

                    Siang akan jadi dingin, Tuhan, dan angin telah sedia

                    Biarkan aku hibuk dan cinta berangkat dalam rahasia.

                                  (Goenawan Mohamad, 1974:9).

                           Berbeda dengan elegi yang menggambarkan suasana duka, serenada merupakan

                    puisi lirik yang bersuasana senang. Misalnya, tampak pada puisi berikut:



                    DI CERLANG MATAMU

                    Di cerlang matamu

                    Kulihat pagi bangkit berseri

                    Mencairkan kembali hidupku yang beku

                    Wahai, merdunya burung berkicau

                    Meloncat-loncat dari dahan ke dahan

                    Bernyanyi sorak-sorai dalam hatiku.

                                  (Rachmat Djoko Pradopo)

                           Ode merupakan puisi lirik yang  berisi pujian terhadap seseorang, pada umumnya

                    pahlawan, seperti tampak pada puisi berikut:



                    TERATAI

                           Kepada: Ki Hajar Dewantara
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32