Page 32 - buku-Puisi
P. 32
32
bahasa yang digunakan, puisi tersebut tampak mengemukakan makna secara tidak
langsung, sehingga dapat digolongkan pada puisi prismatis.
Berdasarkan penggunaan kata (diksi) dan macam bahasanya dikenal adanya jenis
puisi mbeling dan puisi multilingualisme. Puisi mbeling merupakan jenis puisi yang
kemunculannya dilandasi oleh semangat pemberontakan terhadap puisi dan penyair
sebelumnya.Mbeling adalah kosa kata dalam bahasa Jawa, yang bermakna nakal, kurang
ajar, sukar diatur, suka memberontak. Puisi mbeling pada awalnya merupakan ruangan
puisi majalah Aktuil Bandung (1972-1978) dan sekaligus sebagai sebutan untuk puisi-
puisi yang dimuat dalam ruangan itu (Eneste, 1990:141). Menurut Damono (1983:89)
ciri utama puisi mbeling adalah kelakar. Kata-kata dipermainkan; arti, bunyi, dan
tipografi dimanfaatkan untuk mencapai efek tersebut. Sebagian besar sajak mbeling
menunjukkan bahwa maksud penyairnya sekadar mengajak pembaca berkelakar, tanpa
maksud lain yang disembunyikan.
Dasar lahirnya puisi mbeling, menurut salah satu tokohnya, yakni Remy Silado,
adalah pernyataan akan apa adanya. Jika puisi merupakan pernyataan apa adanya,
dengan begitu terjemahan mentalnya, hendaknya diartikan bahwa tanggung jawab moral
seorang seniman ialah bagaimana dia memandang semua kehidupan dalam diri dan luar
lingkungannya secara menyeluruh, lugu dan apa adanya (Aktuil, Juli 1975).
Contoh puis mbeling:
TEKA TEKI
saya ada dalam puisi
saya ada dalam cerpen
saya ada dalam novel
saya ada dalam roman
saya ada dalam kritik
saya ada dalam esai