Page 34 - buku-Puisi
P. 34

34






                    Air suci tujuh perkara
                    Sebelum menetes,
                    Tinggallah pada pusat bening sukmaku
                    Lalu kuteteskan dari pucuk pestolku
                    Jatuh di pusat cupu manik biniku
                    Jadi rasa sejati
                    Tumbuhlan jadi manusia mulia

                    Ya Ya
                    Anak adalah denyut rumah tangga
                    Adalah pemberi arti bagi tukar padu, purik dan talak satu
                    Tanpa anak, jadi seperti Sysiphuslah manusia
                    Sia-sia mendorong batu ke puncak bukit
                    Untuk kemudian terhenyak dan mulut keluh:
                    Lhailah!
                    Dan batu itupun terguling kembali ke dasar lembah
                    Ya Ya
                    Anak adalah landasan dan alasan untuk membanting  tulang
                    Ialah yang membuat sah segala macam cara perjuangan
                    Tunas yang menumbuhkan pohon silsilah
                    Dan membangkitkan kembali naluri keibuan dan kebapakan
                    Kita yang loyo, lesu kurang darah
                    Sehingga kita sanggup membelai lembut dan mencakar garang
                    O, Anak. Anakku, yang tak habis kukudang-kudang
                    Dalam mimpi, tani dan tapaku.

                    Kang ungkang belungkang
                    Anakku ungkang ungkang
                    Kelak besar jadi ORANG

                    Na Na Na
                    Anak adalah buah sukun yang menentukan tinggi rendahnya
                    Mutu kita sebagai puhun
                    Anak adalah buah mangga yang menentukan layak tidaknya
                    Kita jadi pohonnya
                    (Bukankah Yesuspun kecewa memandang pohon ara yang
                    Sungguh rimbun tapi berbuah nul?)

                    Anaklah kembang flamboyan yang selayaknya kita tanam
                    Arsitek Al Khalik di kebun firdaus tamannnya
                    Bahkan wahai anakku, ingin kuyakinkan anda, betapa
                    Pentingnya anda lahir di tengah dunia yang gegap gempita
                    Di tengah kampanye keluarga berencana
                    (Siapa tahu ada yangberkomplot di belakang Perserikatan
                    Bangsa-bangsa untuk membencanai kehadiran anda sebagai
                    Malapetaka bagi umat manusia)
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39