Page 66 - buku-Puisi
P. 66

66






                           Sinekdoki nampak digunakan oleh Emha Ainun Nadjib pada puisi “2”: kami tak

                    gentar pada apa pun di bawah tangan-Mu.  Dalam baris tersebut tangan-Mu merupakan


                    pars  pro  toto  yang  digunakan  untuk  menyebut    keesaan  yang  dipegang  Tuhan.

                    Penggunaan  sinekdoks  ini  membuat  gambaran  lebih  konkret.    Sinekdoks  totum  pro


                    parte, misalnya tampak pada: seluruh hari, seluruh waktu hanya mengucap nama-Mu,

                    merupakan sinekdoks  yang mewakili bahwa sebagian besar (belum tentu seluruh) hari


                    dan waktu digunakan untuk menyebut nama Allah.


                    Simile



                           Simile (perumpamaan) merupakan kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal

                    lain yang menggunakan kata-kata pembanding seperti  bagai, seperti, laksana, semisal,


                    seumpama, sepantun, atau kata-kata pembanding lainnya.



                           Perhatikan puisi berikt untuk memahami penggunaan simile  adalah:


                           Hidupku dibayangi oleh dua raksasa

                           :Rusia dan Amerika, KGB dan CIA

                           ya, ya, aku hidup di dunia ketiga

                           mereka sudah siap mencaplok apa saja



                           bagaikan siluman mereka pun bekerja

                           bagaikan air di bawah tanah kucinta

                           bagaikan air merembes ke dalam bumi

                           ….

                                                 (Linus Suryadi A.G., “Ode Asia Tenggara,”

                                                 Perkutut Manggung, 1986).
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71