Page 69 - buku-Puisi
P. 69

69






                           Mencari sarang angin”

                           …

                                         (D. Zawawi Imron, “Padang Hijau,” Bulan Tertusuk

                                          Ilalang, 1982.

                    Pada puisi tersebut,  dalam bayangan angan pembaca, seperti mendengar bunyi gerimis

                    sebagaimana  bunyi  kecapi  dan  suara  laut  mengatakan  ““Penyair,  lewatlah  bertongkat


                    sehelai benang! Mencari sarang angin.”


                           Contoh citraan rabaan adalah pada: Sejuk pun singgah, yang seolah-olah pembaca


                    dapat merasakan kesejukan, seperti yang dirasakan nisan-nisan dalam pusi tersebut.



                           Citraan pencecapan dapat dirasakan pada: ingin kuhalau hidup yang terasa pahit

                    tembakau,  berganti  manisnya  madu….  Citraan  penciuman  dapat  dirasakan  pada:  kini


                    kuhirup bau senja, bau kandil-kandil dan pesta/ bau pembebasan,…  bau yang sunyi…

                    (“Pariksit” Goenawan Mohamad). Citraan gerak dapat dirasakan pada:  Akulah si telaga:

                    berlayarlah  di  atasnya/berlayarlah  menyibakkan  riak-riak  kecil  yang  menggerakkan


                    bunga-bunga padma.


                           Untuk memahami citraan secara lebih jauh coba Anda identifikasi puisi Chairil


                    Anwar  berikut  ini  berdasarkan  wujud  pengimajian.  Wujud  itu  meliputi  penglihatan,

                    perabaan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan.


                                  Sajak Putih


                                  Bersandar pada tari warna pelangi

                                  Kau depanku bertudung sutera senja
                                  Di hitam matamu kembang mawar dan melati

                                  Harum rambutmu mengalun bergelut senda
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74