Page 63 - buku-Puisi
P. 63
63
D. Unsur Bahasa Kiasan
Bahasa kiasan (figurative language) merupakan penyimpangan dari pemakaian
bahasa yang biasa, yang makna katanya atau rangkaian katanya digunakan dengan tujuan
untuk mencapai efek tertentu (Abramss, 1981). Bahasa kiasan memiliki beberapa jenis,
yaitu personifikasi, metafora, perumpamaan (simile), metonimia, sinekdoki, dan alegori
(Pradopo, 1978).
Personifikasi
Personifikasi adalah kiasan yang menyamakan benda dengan manusia, benda-
benda mati dibuat dapat berbuat, berfikir, dan sebagainya seperti manusia. Karena
benda-benda mati dan noninsani disamakan dengan manusia, maka bagi pembaca
penggunaan personifikasi akan mempermudah pemahamannya terhadap persoalan atau
hal yang diekspresikan penyair dalam puisinya.
Perhatikan dan rasakan pengaruh penggunaan personifikasi (khususnya pada
frase yang dicetak miring) dalam puisi berikut:
Mata pisau itu tak berkejap menatapmu:
Kau yang baru saja mengasahnya
Berfikir: ia tajam untuk mengiris apel
Yang tersedia di atas meja
Sehabis makan malam
Ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu
(Sapardi Djoko Damono, “Mata Pisau”, Mata Pisau, 1982)
Dalam kutipan tersebut pisau dipersonifikasikan mampu menatap dan membayangkan
objek seperti halnya manusia.