Page 235 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 235
Inspiring Lecturer Paragon
Student Center Learning; dan Case Study & Project Based Learning.
Ketiga, Facilitation Skills, terbagi menjadi subtopik Facilitation
Skills; Facilitation Skills Insights and application; dan Facilitation
Skills Belajar dan Fasilitasi. Keempat, Upgrading Penelitian dan
Penulisan Ilmiah (Standar Internasional), terbagi menjadi dua
kategori yakni Saintek dan Soshum. Khusus topik ini diberikan dua
kali sesi karena tentu saja menarik dan kebutuhan peningkatan
penelitian menjadi salah satu hal utama untuk dosen dalam
menjalankan Tri Dharma PT. Topik terakhir, Entrepreneurship and
Social Innovation; dan Coaching and Counselling.
Coaching and counselling? Topik materi yang dibawakan
oleh Ibu Tanti Mantily Dewi, seorang coach yang berpengalaman dan
mumpuni di bidangnya. Mengapa di dalam proses belajar diperlukan
coaching dan counselling? Sebab, agar proses belajar tidak hanya
“belajar”. Namun, dengan coaching dan counselling diharapkan yakni
mampu meningkatkan 1) kualitas, kuantitas serta optimalisasi proses
dan hasil belajar; 2) kematangan perkembangan konsep diri siswa; 3)
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah; 4) keyakinan
bahwa tujuan dapat dicapai; 5) memperkaya hasil belajar; dan 6)
peningkatan komunikasi.
Coaching & counselling memiliki banyak persamaan antara
lain, membantu proses pengembangan diri (self-development),
membangun kepercayaan (building trust), mengajukan pertanyaan
(powerful question) dan mendengarkan (active listening). Akan tetapi,
Coaching & counselling memiliki definisi, metode dan orientasi yang
sangat jauh berbeda. Coaching memiliki fokus kepada hasil yang
223

