Page 238 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 238
Inspiring Lecturer Paragon
jam terbang yang belum cukup banyak alasan lainnya berkeinginan
menggali lagi tentang coaching ini adalah penerapannya yang terbukti
kaya akan manfaat. Beberapa kali menggunakan coaching dalam
pelatihan atau pendampingan menghasilkan outcome yang
diharapkan. Coaching berhasil mengantarkan seseorang menjadi
lebih baik dan mengembangkan potensinya tanpa “dipaksa”, memberi
kesadaran.
Bagaimana coaching dapat membantu proses belajar peserta
didik? Seringkali berbagai informasi “disuapi” kepada peserta didik
terbukti bukan cara efektif untuk belajar. Misalnya, peringatan bahwa
merokok merusak kesehatan telah diinformasikan di setiap iklan
rokok. Akan tetapi, pada fakta di lapangan masih banyak remaja dan
orang dewasa yang merokok. “Disuapi” informasi hanya memberikan
sedikit efek dalam pembelajaran (Turnbull, 2009). Seseorang akan
dapat membuat pilihan yang tepat jika ia terlibat secara aktif dalam
proses berpikir pada isu yang terkait dengan dirinya. Proses berpikir
secara aktif tidak terjadi ketika siswa “disuapi” informasi. Sebaliknya,
coaching mampu merangsang proses berpikir peserta didik dengan
pertanyaan. Bahkan lebih dari itu, coaching juga membangun
kesadaran diri dan menggali potensi terdalam dari diri peserta didik
sehingga dapat mengembangkan dirinya, tidak hanya dalam
pelajaran, namun juga dalam proses pengembangan dirinya secara
utuh. Sehingga hal inilah yang diperlukan dalam mendidik peserta
didik, khususnya mahasiswa di Perguruan Tinggi. Yusuf (2012)
mengemukakan, “Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap
perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat
226

