Page 262 - My FlipBook
P. 262
Bagian Ketiga
kolektif; aspek realitas dan idealis; aspek yang sikap konstan (dogmatik) dan aspek
yang mungkin berubah-rubah. Adapun makna seimbang di antara kedua aspek
yang berlawanan, adalah membuka ruang masing-masing aspek secara luas;
memberikan hak masing-masing secara adil dan seimbang, tanpa penyimpangan,
berlebih-lebihan, pengurangan, tindakan melampaui batas atau merugikan. 159
C. Al-Wasathiyah Dalam Al-Qur`An Dan Sunnah
Kata “ wasatha dan turunannya disebutkan dalam Al-Qur`an di beberapa
tempat, diantaranya bermakna:
1) Wasathiyatu al-Sya’air (moderat dalam syiar); seperti yang
disebutkan dalam firman Allah “…dan janganlah kamu mengeraskan
suara dalam shalatmu dan jangan pula kamu merendahkannya; dan
carilah jalan tengah di antara keduanya". (al-Isra’:110).
2) Wasathiyatu al-infaq (moderat dalam berinfak); sebagaimana dalam
firman Allah., “…dan orang-orang yang apabila membelanjakan
(harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir; dan
adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah di antara yang demikian.”
(al-Furqan: 67); juga dalam firman-Nya, “…dan janganlah kamu
menjadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu
terlalu mengulurkannya!” (al-Isra’: 29).
3) Wasathiyatu as-suluk (moderat dalam perilaku); seperti dalam firman
Allah,. “…dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan rendahkanlah
suaramu!” (Luqman:19); juga dalam firman-Nya, “Makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan! Sesungguhnya Dia (Allah)
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (al-A’raf: 31).
159 Al-Khashaaish Al-`Aamah fil-Islam, DR. Yusuf Al-Qardhawi, Hal: 115
250