Page 260 - My FlipBook
P. 260

Bagian Ketiga



            yang paling mulia dan paling bermartabat. Ibnu Mandzur berkata, “Pertengahan

            sesuatu adalah bagian yang berada di antara dua ujung. Seorang penyair berkata:
            “Jika aku bepergian, tempatkanlah aku di tengah-tengah! Karena aku lelaki tua

            yang tidak mampu menjinakkan kuda yang liar.”

                    Penyair  ini  bermaksud,  “Tempatkanlah aku  di  tengah-tengah  kalian;  di

            mana kalian dapat memperhatikan dan melindungiku! Jika aku berada sendirian

            di depan atau di belakang kalian, saya kawatir hewan tungganganku memberontak
                      154
            kepadaku.   Bahwa    طسولا  ٍيشلا  (sesuatu  yang  ada  di  tengah)  adalah   هلضفأ
            هلدعأو(hal yang paling utama dan lurus). 155

                    Fairuz Abadi berkata, “Tengah (al-wasath) dari segala sesuatu adalah yang

            paling  terbaik.  Allah  Swt.  berfirman,  ‘…demikianlah  Kami  telah  menjadikan
            kalian sebagai umat yang pertengahan.’ (Al-Baqarah:143), artinya: yang paling

                            156
            adil dan terbaik.
                    Ibnu Manzur menukil perkataan seorang Arab Badui yang berkata kepada

            Imam  Hasan,  “Ajarkanlah  kepadaku  agama  yang  pertengahan,  bukan  yang
            berlebihan  sehingga  menyimpang  jauh  dan  bukan  pula  yang  tidak  lengkap

            sehingga banyak yang gugur terabaikan!” Kemudian Ibnu Mandzur mengomentari

            perkataan di atas, “Yang dimaksud dengan pertengahan di sini adalah perkara yang
            berada di tengah-tengah, antara yang berlebihan dan yang lalai. Ali bin Abi Thalib

            mengatakan., “Orang yang terbaik adalah orang yang berada di tengah-tengah; di
            mana orang yang lalai berusaha untuk mencapainya dan orang yang berlebihan

            kembali bersamanya.”  157




            154  Lisanul-Arab Juz: 7 Hal: 428

            155  Ibid. Hal: 142
            156  Al-Qaamus Al-Muhith, Fairuz Abadi Juz: 3, Hal: 142
            157  Lisanul-Arab Juz: 7 Hal: 431




            248
   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265