Page 370 - My FlipBook
P. 370
Bagian Kempat
menanggapi tulisan Nurcholish. Pada tahun 1970-an, H. M. Rasyidi dan Endang
Saifuddin Anshari menulis buku untuk mengkritik gagasan sekularisasi
Nurcholish. 252
Tulisan di bawah ini akan menguak kembali pemikiran Nurcholish tentang
sekularisasi. Ada beberapa hal, yang belum dilakukan oleh para pemuja dan
pengkritik Nurcholish dalam isu sekularisasi. Para pemuji Nurcholish tampak
mengabaikan kritikan-kritikan serius yang telah dilakukan, khususnya oleh H. M.
Rasyidi dan Endang Saifuddin Anshari. Para pengkritik Nurcholish belum
menunjukkan kuatnya pengaruh pemikiran Harvey Cox kepada gagasan
sekularisasi Nurcholish. Selain itu, perkembangan gagasan sekularisasi dalam
pemikiran Nurcholish belum dipaparkan baik oleh pemuji ataupun pengkritik.
Tujuan dari makalah ini ingin membahas perkembangan pemikiran Nurcholish
Madjid mengenai sekularisasi termasuk didalamnya pengaruh pemikiran Harvey
Cox kepada gagasan sekularisasi Nurcholish.
Perubahan Pemikiran
Sebelum menganjurkan sekularisasi pada tanggal 2 Januari 1970,
Nurcholish dikenal sebagai seorang yang menolak tegas pemikiran sekular. Dalam
makalahnya yang ditulis pada bulan Maret 1968, “Modernisasi Ialah
Rasionalisasi Bukan Westernisasi”, Nurcholish menolak gagasan sekular yang
terumuskan dalam “Berikan kepada kaisar apa yang menjadi kepunyaan kaisar
(urusan duniawi), dan berikan kepada Tuhan apa yang menjadi kepunyaan Tuhan
(urusan ukhrawi).” 253 Nurcholish menyatakan:
“Seorang sekular yang konsekuen dan sempurna, adalah seorang
ateis. Dan seorang sekular yang kurang konsekuen, akan
mengalami kepribadian yang pecah (split personality). Di satu
pihak mungkin dia tetap mempercayai adanya Tuhan, malahan
menganut suatu agama, di lain pihak tidak mengakui kedaulatan
252 Kritik dalam bentuk buku juga dilakukan oleh Prof. Rasyidi dan Endang Saefuddin Anshari.
Prof. Rasyidi menulis sebuah tulisan berjudul Sekularisme dalam Persoalan Lagi: Suatu Koreksi
Atas Tulisan Drs Nurcholish Madjid (Jakarta: Yayasan Bangkit, 1972); Suatu Koreksi Lagi Bagi
Drs. Nurcholish Madjid (Jakarta: DDII, 1973). Semuanya diterbitkan sebagai buku oleh Bulan
Bintang. Lihat Budhy Munawar-Rachman, Perdebatan Islam, 123-24.
253 Nurcholish Madjid, Keindonesiaan, 179.
358