Page 373 - My FlipBook
P. 373

Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer


           Integrasi Umat”, Nurcholish menyatakan pembaruan Islam harus dimulai dengan
           melepaskan  diri  dari  nilai-nilai  tradisional  dan  mencari  nilai-nilai  yang
           berorientasi ke masa depan. Di sinilah proses liberalisasi terhadap ajaran-ajaran
           Islam, tegas Nurcholis, diperlukan. Proses ini menyangkut proses-proses yang lain
           seperti  sekularisasi,  Intellectual  Freedom  atau  Kebebasan  Berpikir,  Idea  of
                                          263
           Progress  dan  Sikap  Terbuka.   Menurut  Nurcholish,  sekularisasi  bukanlah
           menerapkan sekularisme, karena secularism is the name for an ideology, a new
           closed  world  view  which  function  very  much  like  a  new  religion.  Sedangkan
           sekularisasi adalah liberating development.


                   Gagasan sekularisasi yang dilontarkan Nurcholish pada tanggal 2 Januari
           1970, masih sangat sederhana (hanya satu lembar bolak-balik). Nurcholish juga
           masih menjadikan sekularisasi sebagai salah satu proses saja dari berbagai proses
           lain  (Intelectual  Freedom  dan  Idea  of  Progress)  yang  juga  diperlukan  dalam
           pembaruan pemikiran Islam. Selain itu, Nurcholish tidak memberi justifikasi yang
           mendalam  terhadap  gagasan  sekularisasi.  Ia  juga  tidak  menyebutkan  sumber
           pemikirannya. Sebenarnya, gagasan Nurcholish tentang sekularisasi mengadopsi
           pemikiran Harvey Cox.  264  Dalam bukunya The Secular City (1965), Harvey Cox,
           seorang teolog dan sosiolog Universitas Harvard, berpendapat inti dari sekularisasi
           adalah  perkembangan  yang  membebaskan  (a  liberating  development).  Harvey
           Cox  menolak  tegas  sekularisme.  Sebabnya,  sekularisme  adalah  nama  sebuah
           ideologi. Ia adalah sebuah pandangan hidup baru yang tertutup yang fungsinya
           sangat mirip dengan agama. Jadi, sekularisasi berbeda dengan sekularisme -- yaitu
           idiologi  (isme)  yang  tertutup.  Bahkan  Harvey  Cox  menganggap  sekularisme
           membahayakan  keterbukaan  dan  kebebasan  yang  dihasilkan  oleh  sekularisasi.
           Oleh sebab itu, sekularisme harus diawasi, diperiksa dan dicegah untuk menjadi
           idiologi negara. 265


                 Pemisahan  antara  sekularisme  dan  sekularisasi  seperti  yang  dilakukan
           Nurcholish hanya mengulangi ide Harvey Cox. Sekalipun pembahasan Nurcholish
           tentang sekularisasi masih sangat sederhana, namun gagasan Nurcholish pada saat


           263  Nurcholish Madjid, Keindonesiaan, 206-11.
           264   Penulis  telah  memaparkan  gagasan  sekularisasi  Nurcholish  sebenarnya  telah  mengadopsi
           pemikiran  Harvey  Cox  dan  menjustifikasinya  dengan  ajaran  Islam.  Lihat  tulisan  penulis,
           “Sekularisasi: Dari Harvey Cox ke Nurcholish” dalam Media Dakwah, edisi No. 374, Dzulhijjah
           1427/Januari 2007.
           265  Harvey Cox, The Secular City, 18.



                                                                                       361
   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377   378