Page 374 - My FlipBook
P. 374

Bagian Kempat



            itu  telah  menguntungkan  Rezim  orde  Baru  yang  menganggap  ideologi  Islam
                                     266
            sebagai sebuah ancaman.

                  Setelah berbagai tanggapan dan kritikan muncul atas gagasan sekularisasi,
            Nurcholish memberi penjelasan mengenai pendapatnya. Dalam tulisan ringkasnya
            (5  lembar)  yang  kedua  pada  tahun  1972  mengenai  sekularisasi,  “Beberapa
            Catatan  Sekitar  Masalah  Pembaruan  Pemikiran  Dalam  Islam”.  Nurcholish
            merasa perlu memaparkan istilah sekular secara bahasa. Dalam tulisan tersebut,
            untuk  pertama  kali  nama  Harvey  Cox  ketika  mengutip  pendapat  Harvey  Cox
            mengenai perbedaan antara sekularisme dan sekularisasi.

                  Menurut Nurcholish, pendekatan dari segi bahasa akan banyak menolong
            menjelaskan  makna  suatu  istilah.  Oleh  sebab  itu,  ia  menerangkan  tentang
            etimologi  sekularisasi.  Nurcholish  menyatakan  “Kata-kata  “sekular”  dan
            “sekularisasi”  berasal  dari  bahasa  Barat  (Inggris,  Belanda  dan  lain-lain).
            Sedangkan asal kata-kata itu, sebenarnya, dari bahasa Latin, yaitu saeculum yang
            artinya zaman sekarang ini. Dan kata-kata saeculum itu sebenarnya adalah salah
            satu dari dua kata Latin yang berarti dunia. Kata lainnya ialah mundus. Tetapi, jika
            saeculum adalah kata waktu, maka mundus adalah kata ruang.”  267


                  Pemaparan  Nurcholish  mengenai  etimologi  kata  sekular  merupakan  ide
            Harvey Cox. Menurut Harvey Cox, istilah Inggeris secular berasal dari bahasa
            Latin saeculum yang berarti zaman sekarang ini (this present age). Ada satu kata
            lain dalam bahasa Latin yang juga menunjukkan makna dunia yaitu mundus. Kata
            saeculum lebih menunjukkan waktu (time) berbanding mundus yang menunjukkan
            makna ruang (space).


                   Dalam  pandangan  Cox,  disebabkan  dalam  bahasa  Latin,  kata  dunia
            memiliki dua kata yang berbeda, yaitu mundus dan saeculum, maka kata dunia
            dalam bahasa Latin adalah kata yang ambigu. Ambiguitas kata “dunia”, menurut
            Cox, sebenarnya mengungkapkan problem teologis yang dapat ditelusuri kembali


            266  Muhammad Kamal Hassan dalam disertasi doktoralnya pada tahun 1975 memaparkan secara
            komprehensif  gagasan  pembaharuan  Nurcholish  telah  menguntungkan  Rezim  Orde  Baru  yang
            menindas  gerakan-gerakan  Islam.  Lihat  Muhammad  Kamal  Hassan,  Muslim  Intellectual
            Responses  to  “New  Order  Modernization  in  Indonesia  (Kuala  Lumpur:  Dewan  Bahasa  dan
            Pustaka, 19820.
            267  Nurcholish Madjid, Keindonesiaan, 216.



            362
   369   370   371   372   373   374   375   376   377   378   379