Page 371 - My FlipBook
P. 371
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
Tuhan dalam masalah-masalah kehidupan duniawinya, melainkan
hanya mengakui adanya kedaulatan-penuh manusia. Tegasnya,
dalam masalah duniawi, seorang sekular pada hakikatnya tidak lagi
ber-Tuhan, jadi ia adalah ateis.” 254
Penolakan Nurcholish terhadap gagasan sekular seperti di atas menguasai
pemikiran PB HMI waktu itu. Bagaimanapun, pemikiran pimpinan HMI cabang
Yogja berbeda pemikiran dengan PB HMI Jakarta. Djohan Effendi dan Ahmad
Wahib yang merupakan pengurus PB HMI Yogja telah menyampaikan
sekularisasi sebagai keharusan dalam training-training HMI pada awal tahun
1969. 255 Pemikiran senada juga diikuti oleh Manshur Hamid dan Dawam
Rahardjo. Akibatnya, terjadi dua kubu pemikiran antara PB HMI dengan HMI
Jawa Tengah, khususnya cabang Yogja. Djohan Effendi dan Manshur Hamid,
pimpinan HMI Jawa Tengah waktu itu mengejek pemikiran Nurcholis dan
menyebutnya sebagai Nurcholisme. 256 Mengomentari ide-ide 2 Januari, Sugiat
A.S. bekas ketua Badko dan anggota PB HMI secara berkelakar berkata:
“Sekarang Nurcholish seharusnya keluar dari HMI, atau Wahib-Djohan yang
257
kembali masuk.” Ahmad Wahib menilai penguasa militer di Indonesia seakan
merangkul Nurcholish dan terus mengisolir Natsir dan selalu mencurigai orang-
orang yang berhubungan dengan Natsir.” B. J. Boland yang bukunya berjudul
“Struggle of Islam in Modern Indonesia,” yang terbit pada tahun 1971 melihat
perubahan yang nyata dalam tulisan-tulisan Nurcholish pada tahun 1968 dengan
tahun 1970. 258 Endang Saifuddin juga menganggap “Nurcholish sekarang sudah
259
sangat lain dengan Nurcholish dulu.” Nurcholish sendiri merasakan perubahan
setelah tanggal 2 Januari 1970. Ia mengakui setelah menyampaikan makalah pada
tanggal 2 (?) Januari 1970, “semua menjadi nggak karu-karuan.” 260
Fenomena perubahan pemikiran Nurcholish, dalam pandangan Ahmad
Wahib, disebabkan 2 hal. Pertama, kehadiran Sularso, pendamping Nurcholish di
PB HMI pada saat itu dan kedua, kepergian Nurcholish ke Amerika Serikat selama
254 Ibid., 179; 180-81; 184-86.
255 Ahmad Wahib, Pergolakan, 151.
256 Ibid., 156.
257 Ibid., 167.
258 B. J. Boland, The Struggle of Islam in Modern Indonesia (The Hague: Martinus Nijhoff, 1982,
pertama kali terbit pada tahun 1971), 221.
259 Dikutip dari Ahmad Wahib, Pergolakan, 169.
260 Budhy Munawar-Rachman, Perdebatan Islam, 115.
359