Page 372 - My FlipBook
P. 372

Bagian Kempat



            2 bulan. 261  Dalam catatan hariannya, Ahmad Wahib menggambarkan kehadiran
            Sularso,  memaksa  Nurcholish  lambat  laun  untuk  mempersoalkan  kembali  apa
            yang telah diyakininya. Sularso adalah pendobrak pertama pembaruan pemikiran
            Islam dalam tubuh HMI. Ahmad Wahib juga menyebutkan Nurcholish sebelum
            berangkat ke Amerika pada bulan Oktober 1968, sebagai orang yang anti Barat.
            Ketika  seorang  pejabat  Kedutaan  Besar  Amerika  Serikat  ditanya  mengapa
            Nurcholish yang anti Barat diundang untuk melihat Negara Barat terbesar, orang
            tersebut menjawab “sekedar memperlihatkan apa yang dia benci selama ini.” 262


                  Tidak ada tulisan yang mengungkap suasana dan aktivitas Nurcholish di
            Amerika pada saat itu. Yang jelas, pada tahun 1967-an, di Amerika Serikat, Buku
            Harvey  Cox  yang  berjudul  The  Secular  City  merupakan  kasus  yang  terkenal
            (cause célèbre). Sejak pertama kali dicetak dan diterbitkan pada tahun 1964, buku
            The Secular City telah terjual hingga lebih dari sejuta naskah. Jumlah tersebut
            diluar perkiraan pengarang dan penerbitnya sendiri. The Secular City adalah buku
            yang paling banyak didiskusikan oleh kalangan Protestan. Bagaimanapun, buku
            tersebut juga diminati para teolog Katolik. Hal ini nyata ketika Konsili Vatikan
            Kedua mau berakhir pada tahun 1965, para peserta Konsili membahas dalam satu
            sesi mengenai peran Gereja dalam dunia modern (Church in the modern world).
            Di sini isu yang diangkat oleh Harvey Cox menjadi sangat relevan. Dan tak ayal
            lagi The Secular City menjadi pembahasan hangat di antara para tokoh Katolik
            peserta Konsili Vatikan Kedua tersebut

                  Mungkin, pemikiran Harvey Cox yang diterima kalangan Protestan secara
            umum di Amerika Serikat memberi kesan yang mendalam terhadap Nurcholish
            yang saat itu baru berusia 28 tahun. Sekalipun ada kemungkinan Nurcholish telah
            mendengar pemikiran sekular dari “limited group” yang memang sudah terlebih
            dahulu akrab dengan pemikiran Harvey Cox, namun pemikiran Mukti Ali dkk
            belum memberi warna dalam pemikiran Nurcholish. Kunjungannya ke Amerika
            Serikat merupakan awal perjalanan perubahan pemikirannya.

            Gagasan Sekularisasi


                  Dalam makalahnya “Keharusan Pembaruan Pemikiran Islam dan Masalah


            261  Ahmad Wahib, Pergolakan, 161
            262  Ibid., 161.



            360
   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377