Page 479 - My FlipBook
P. 479
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindugi oleh nagara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan harkat dan martabat
manusia.
Pasal-Pasal dalam deklarasi HAM Universal (HAM Barat) secara umum
mengatur hak-hak yang menjunjung tinggi martabat manusia baik sebagai pribadi,
anggota masyarakat suatu bangsa maupun masyarakat internasional. Nilai-nilai
tersebut bersifat universal yang bertujuan mengangkat harkat dan martabat
manusia tanpa melihat perbedaan ras, warna kulit, agama, dan perbedaan lainnya
yang dalam kontek ajaran Islam diakui sebagai sunnatullah. Islam talah
mengajarkan penghormatan, keadilan dan kerjasama yang merupakan elemen-
elemen penting dalam HAM. Elemen-elemen tersebut menjadi sebuah prinsip
HAM Islam yang secara praktis diwujudkan dalam bentuk nilai keadilan,
persamaan hak, musyawarah, kejujuran, kemanusiaan, tolong menolong,
menentang diskriminatif, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, nilai-nilai yang
terkandung dalam HAM merupakan pengejawantahan dari prinsip-prinsip ajaran
Islam, sehingga secara prinsipal tidak ada masalah.
Perbedaan yang cukup mendasar antara konsep HAM menurut perspektif
Islam dan HAM dalam perspektif Barat adalah sumber nilai yang digunakan.
HAM dalam Islam bersumber pada wahyu Ilahiyah yang memberikan tugas
manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi untuk mengelola alam semesta ini
untuk mencapai kesejahteraan, harkat dan martaba manusia. Sementara, HAM
menurut pandangan Barat, lebih di dasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang
berkembang dalam masyarakat yang kemudian menjadi konsensus bersama untuk
dijadikan hukum dalam memperjuangkan, menegakkan, dan melindungi hak-hak
kemanusiaan yang berada dalam setiap warga negara. Meskipun, hak-hak
kemanusian tessebut juga menjadi komitmen besar yang ada dalam wahyu
Ilahiyah, namun HAM pandangan Barat sama sekali terlepas dari nilai-nilai
agama.
Cara pandang HAM Barat yang semata-mata didasarkan pada nilai
kepentingan individu (anthroposentris) sehingga manusia menjadi tujuan akhir
dari pelaksanaan HAM tersebut.Sedangkan HAM dalam padangan Islam lebih
bersifat theosentris, yang mengedepankan nilai pengabdian kepada Al-
Kholiq,melaksanakan HAM tidak hanya sekedar melaksanakan kepatuhan atas
467