Page 475 - My FlipBook
P. 475
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (QS Al Hujurat:13).
Prinsip kedua tentang kebebasan, bahwa Islam memberikan semangat tinggi
untuk menjunjung nilai kebebasan, bahkan memberi jaminan pada kebebasan
manusia agar terhindar dari tekanan dan paksaan baik yang berhubungan dengan
agama, politik, dan idiologi. Namun kebebasan yang dimaksud bukan kebebasan
dalam arti mutlak tetapi dalam kebebasan tersebut mengandung makna hak dan
kepentingan orang lain juga harus dihormati.
Prinsip ketiga adalah penghormatan terhadap manusia lain, yang artinya
bahwa semua manusia dalam Islam berhak mendapatkan kehormatan yang sama.
Semangat memberikan kehormatan atas sesama dilakukan berdasarkan prinsip
solidaritas persamaan secara mutlak. Semua manusia adalah keturunan Adam, jika
Adam tercipta dari tanah dan mendapat kehormatan disisi Allah, maka seluruh
anak cucu Adam juga mendapat kehormatan yang sama, tanpa melihat perbedaan
ras, agama, warna kulit, golongan, status sosial ekonomi, dan lain-lain.
Selain tiga prinsip nilai HAM dalam pandangan Islam di atas, ada tiga lagi
prinsip yang harus dihormati seara universal. Tiga prinsip nilai tersebut adalah (1)
Hak untuk hidup atau Hifdzu al-nafs wa al-ird (Q.S. Al-An’am: 151), (2) Hak
memperoleh keadilan atau Hifdzu al-nasl (Q.S. al-Maidah: 2), dan (3) Hak
perlindungan harta atau Hifdzu al-mal (Q.S. Al-Baqarah: 188).
Dalam sejarah peradaban Islam, sebenarnya prinsip-prinsip HAM telah
diimplementasikan oleh Rasulullah Muhammad SAW pada saat kepemimpinan
beliau di kota Madinah Al-Munawaroh. Di samping sebagai Rasul, Muhammad
juga sebagai kepala negara yang penduduknya cukup heterogen, terdiri dari
banyak suku, bahkan tidak saja muslim tetapi juga non muslim (kaum kafir).
Dalam rangka mempesatukan penduduk yang plural tersebut diperlukan adanya
suatu konsensus/kesepakatan bersama yang semua pihak diwajibkan tunduk pada
konsensus tersebut.
Prinsip-prinsip HAM seperti keadilan, kebebasan beragama, persamaan
derajat tanpa diskriminasi atas dasar ras, jenis kelamin, warna kulit, agama telah
menjadi konsensus bersama meski nilai-nilai yang menjadi prinsip tersebut
463