Page 472 - My FlipBook
P. 472

Bagian Kempat



            elemen-elemen tersebut terdapat dalam syariah yang bersumber pada Qur’an dan
            Hadis. Qur’an tidak spesifik berbicara tentang HAM, tetapi Qur’an lebih bicara
            pada  tataran  prinsip  nilai  keadilan,  persamaan  hak,  musyawarah,  kejujuran,
            kemanusiaan,  tolong  menolong,  menentang  diskriminasi,  dan  lain  sebagainya.
            Oleh  karena  itu,  nilai-nilai  yang  terkandung  dalam  HAM  merupakan
            pengejawantahan dari prinsip-prinsip ajaran Islam, sehingga secara prinsipal tidak
            ada masalah.

                  Islam  sebagai  agama  yang  universal  dan  komprehensif  di  dalamnya
            mengandung konsep aqidah, ibadah, dan muamalah, yang masing-masing memuat
            ajaran keimanan. Aqidah, ibadah, dan muamalah juga mencakup dimensi ajaran
            yang dilandasi oleh ketentuan-ketentuan berupa syari’at atau fikih.  Menurut Abu
            A’Ala Al-Maududi, di dalam ajaran Islam terdapat dua (2) konsep tentang hak,
            yaitu hak manusia atau huquq al-insan al-dhururiyyah, dan hak Allah atau huquq
            Allah. Kedua hak tersebut bersifat komprehensif,  tidak bisa dipisahkan. Dan inilah
            yang menjadi perbedaan antara konsep HAM menurut Islam dan HAM menurut
            perspektif  Barat. Di satu sisi HAM perspektif  Barat bersifat parsial, tidak ada
            hubungannya dengan hak Allah, sementara itu HAM menurut perspektif Islam
            antara  hak  asasi  manusia  dengan  hak  Allah  adalah  berkaitan,  holistik  dan
            komprehensif.

                  Inti dari HAM adalah egalitarianisme, demokrasi, persamaan hak di depan
            hukum,  keadilan  sosial,  ekonomi,  dan  budaya.  Artinya,  inti  HAM  adalah
            persamaan hak (keadilan) dan mengakui perbedaan. Tentang perbedaan dalam
            pandangan Islam itu adalah kehendak Allah, oleh karena itu segala upaya yang
            memaksa manusia itu sama, tidak ada perbedaan (satu agama, satu bangsa, satu
            warna  kulit,  satu  orientasi  politik)  adalah  merupakan  penyangkalan  terhadap
            sunnatullah. Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an Surah Yunus: 99:
                      ينمؤم اونوُ كي  َّ تَّح ساَّنلا هي رْ    كت    تنَفَأ   أَ   اعيجَ مهلُ ك  ي ضرَْ لْا  ي فِ نم نم َ لَ كُْ بر ءاش وَ    لو
                    يي
                                                      ي
                                                           ُْ
                                              َ ُ
                          ُ
                   َ ْ
                                                                                     َ
                                        ُ
                                                    ً َ ُ
                                                                        َ َ َ َ
                       ُ
                                                                ْ
                                                         ْ
                                                                                       ْ َ
                                                                                 َ َ
                             َ ٰ َ َ
            Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka
            bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka
            menjadi orang-orang yang beriman semuanya? (QS. Yunus:99)
            Perbedaan  HAM Menurut Perspektif Islam dan Barat
            460
   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476   477