Page 471 - My FlipBook
P. 471

Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer


           hak  kemanusiaan  (HAM)  yang  melekat  pada  diri  setiap  manusia,  sehingga
           menjadi sasaran korban atas pelanggaran HAM oleh orang atau institusi lain.

                 Masalah HAM sekarang ini menjadi bahan pembicaraan banyak kalangan,
           terutama oleh kelompok masyarakat yang concern memperjuangkan keadilan dan
           kemanusian yang menjadi bagian penting dalam ranah HAM tersebut. Masalah
           HAM ini semakin ramai dibicarakan terutama dimulai pada era reformasi, yang
           didasarkan pada berbagai masalah HAM yang muncul terutama dalam menyikapi
           fenomena terorisme baik yang terjadi di Indonesia maupun di negara lain.

                 Munculnya permasalahan HAM yang semakin gencar tersebut disebabkan
           oleh  adanya  perbedaan  standar  konsep  HAM  yang  digunakan  sehingga
           menimbulkan perbedaan persepsi dan implementasi dalam kehidupan masyarakat,
           berbangsa dan bernegara,  termasuk dalam merespon kasus-kasus  yang terkait
           dengan pelanggaran HAM.
                 Kita sebagai warga negara Indonesia yang mayoritas beragama Islam, pada
           umumnya  mengenal  konsepsi  HAM  yang  berasal  dari  Barat.  Hal  tersebut
           dikarenakan pola pendidikan kita yang cenderung ala Barat dan telah berkembang
           semenjak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang.

                 Berdasarkan sejarah munculnya konsep HAM, secara normatif nilai-nilai
           HAM  dirumuskan  oleh  PBB  dalam  sebuah  deklarasi  yang  kemudian  dikenal
           sebagai Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal (Universal Declaration of Human
           Rights)  pada 10 Desember 1948. Deklarasi ini disepakati oleh 48 negara dan
           dimaksudkan untuk menjadi standar umum yang universal dari hak asasi manusia
           bagi  seluruh  negara  di  dunia.  Deklarasi  ini  menyebutkan  seluruh  hak  dan
           kebebasan yang dapat dinikmati oleh setiap individu tanpa memandang ras, warna
           kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, opini politik, asal-usul kebangsaan atau sosial,
           status kekayaan, kelahiran, dan status lainnya.

                 Dalam deklarasi HAM Universal terdapat 30 pasal yang secara umum pasal-
           pasal tersebut mengatur hak-hak yang menjunjung tinggi martabat manusia baik
           sebagai  pribadi,  anggota  masyarakat  suatu  bangsa  maupun  masyarakat
           internasional. Nilai-nilai dalam pasal-pasal HAM  tersebut bersifat universal yang
           bertujuan mengangkat harkat dan martabat manusia tanpa melihat perbedaan ras,
           warna  kulit,  agama,  dan  perbedaan  lainnya  yang  dalam  konteks  ajaran  Islam
           diakui  sebagai  sunnatullah.  Islam  sangat  mengajarkan  penghormatan,  keadilan
           dan  kerjasama  yang  merupakan  elemen-elemen  penting  dalam  HAM.  Nilai




                                                                                       459
   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476