Page 481 - My FlipBook
P. 481
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
Kritik Terhadap Konsep HAM
Versi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Pbb
Fathurrahman Kamal
A. Prolog
Beberapa pekan terakhir masyarakat muslim di Republik ini mengalami
“turbulensi” sosial, sekaligus teologis terkait maraknya propaganda LGBT
(lesbian, gay, biseksual dan transgender) mengenai hubungan sesama jenis dan
liberalisasi moral generasi muda, bahkan di tingkat pendidikan tinggi pada
lembaga yang “bersyahadat”. Tentu saja, sebagai gejala psikologis yang
terukur, terlepas dari penyimpangannya yang kasat mata, kita berempati dan
berusaha menawarkan solusi alternatif, bahkan advokasi sekalipun.
Namun demikian, propaganda yang sedemikian massif dan terstruktur,
bahkan mengatasnamakan kebebasan mimbar akademik, propaganda LGBT
sudah menembus batas-batas kewajaran ilmiah, dan pada tataran tertentu ia
lebih merepresentasikan ideologi dan agenda politik tertentu yang mempunyai
hajat dan orientasi jauh ke depan di negeri muslim terbesar ini. Apalagi selain
merusak generasi bangsa yang saat ini rata-rata berusia sangat belia : 15-20-an
tahun; di mana nanti pada tahun 2035-2040 mereka akan menjadi orang tua,
bahkan tokoh-tokoh besar, pigur publik, justeru pada saat bangsa ini
menikmati apa yang disebut sebagai bonus demografis. Dapat dibayangkan
warna Republik ini 20-30 tahun mendatang, jika penyimpangan ini tak segera
ditangani. Nah, salahsatu permasalahan mendasar dalam wacana hubungan
sejenis ialah pembenarannya dengan “mantra” HAM (Hak Asasi Manusia)
yang bersumber pada Deklarasi Universal HAM Persyarikatan Bangsa-Bangsa
yang disahkan pada Rapat Umum PBB, 10 Desember 1948. Dokumen ini
memiliki dasar-dasar filosofis yang sekuler, yang tak terpisahkan dari nilai-
nilai humanisme, individualisme dan liberalisme era modern Barat.
B. Beberapa Catatan Kritis
Kritik terhadap sekularisme bukanlah sesuatu yang baru di kalangan
Ulama dan pemikir muslim dunia. Prof. Dr. Naquib Al-Attas, umpamanya,
memberikan kritikan yang tajam terhadap implikasi paradigma sekularisme.
Sekularisme, lanjutnya, memberikan dampak dan malapetaka yang sangat
serius dalam kehidupan muslim; 1) menegasikan dan memutuskan relasi dan
mata rantai alam semesta, termasuk manusia dari unsur-unsur
469