Page 482 - My FlipBook
P. 482
Bagian Kempat
transensden/alam metafisik; 2) melahirkan Dualisme, manusia terjebak pada
dua hal yang selalu dikotomis dan tak dapat dipersatukan, dunia-akherat,
agama-sains, tekstual-kontekstual, akal-wahyu, dunia-akherat dan seterusnya.
Ini mengakibatkan manusia sebagai makhluq yang terbelah jiwanya (split
personality). Nilai-nilai kehidupan dan religius menjadi serba nisbi atau relatif,
manusia tak pernah mendapatkan kepastian dalam hidupnya; dan 3)
desakralisasi politik dan manusia menjadi pusat dari segalanya
(antroposentrisme) dan manusiapun didewakan yang berkuasa mutlak atas
alam dan kehidupan ini tanpa melibatkan Tuhan. 385
Worldview, paradigma atau falsafah hidup Barat terbaca di atas menjadi
basis bagi konseptualisasi DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia)
. Wajarlah jika kemudian melahirkan domino permasalahan di internal
masyarakat muslim di seluruh dunia. Karena memang, paradigma/worldview
yang sekularistik hanyalah tepat dan kompatibel bagi warga masyarakat dan
warga dunia yang menganut falsafah hidup Sekularisme itu sendiri.
Sebagaimana umat Islam, yang menganut pandangan hidup yang tauhidik,
menjunjung tinggi Al-Qur’an dan Sunnah.
Berikut ini penulis paparkan beberapa permasalahan krusial dan
problematis dalam rumusan Declaration of Human Right versi Persyarikatan
Bangsa-Bangsa yang disandingkan dengan Cairo Declaration on Human
Rights in Islam (ملسلإا فِ ناسنلإا قوقح لوح ةرهاقلا نلعإ) yang merupakan “tandingan”
penyeimbang yang dirumuskan oleh bangsa-bangsa muslim yang tergabung
dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 5 Agustus 1990.
a) Sumber Hukum/Nilai Sekularistik
Sebagaimana kritikan para ahli dalam bidang Human Right Law,
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia versi PBB, penghormatan terhadap
hak-hak kemanusiaan tidak dihubungkan samasekali dengan unsur-unsur
Ketuhanan. Ini merupakan konsekuensi logis dari worldview Sekularisme
yang memang menafikan relasi transenden dengan kehidupan manusia.
386
Berikut ini rumusan pembukaan Universal Declaration of Human Right
:
385 Baca, Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islam dan Sekularisme (Bandung : Penerbit Pustaka,
1981), hal. 17 dst. Bandingkan dengan, Dr. Adnan Ali Ridla al-Nahwi, al-Muslimun bayna al-
‘Almaniyah wa Huquq al-Insan al-Wadl’iyah (Riyadl: Dar al-Nahwi, 1418), hal. 143-173
386 http://www.un.org/Overview/rights.html
470