Page 177 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 177
sebagaimana diatur dalam UUPA, namun sifatnya adalah nasional, tetap dan
mandiri yang secara hirarkis adalah bagian dari struktur KPU secara nasional.
E.8. Hubungan KPU, KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota bersifat hirarkis, termasuk KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota pada satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau istimewa yang diatur dengan Undang-undang. Hal ini
karena UU Pemilu mendefinisikan KPU secara hirarki dari level nasional
sampai dengan level terbawah yakni KPPS dan KPPSLN (KPU, KPU Provinsi,
KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN). Hirarki struktur
organisasi KPU tercermin dalam ruang lingkup kerjanya berdasarkan wilayah
administrasi sebagai berikut:
Tabel 4.5. Relasi kelembagaan KPU dengan KPU daerah
Level Kedudukan & Wilayah Kerja
Penyelenggara
KPU - Berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia;
- Wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
- Menetapkan PKPU tahapan Pemilu;
- Menerbitkan Keputusan KPU;
- Memembentuk KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan PPLN;
- Mengangkat, membina dan memberhentikan Anggota KPU Provinsi,
Anggota KPU Kabupaten/Kota dan Anggota PPLN;
- Dibantu oleh Sekretariat Jenderal KPU yang dibantu oleh paling banyak 3
deputi dan 1 inspektur;
- Fungsi Utama: Regulator.
KPU Provinsi - Berkedudukan di Ibu Kota Provinsi;
- Wilayah kerja meliputi Provinsi yang bersangkutan;
- Mengoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan tahapan
penyelenggaraan pemilu yang dilaksankan oleh KPU Kabupaten/Kota;
- Dibantu oleh Sekretariat KPU Provinsi yang dipimpin Sekretaris KPU
Provinsi;
- Fungsi Utama: Koordinator dan Implementator.
KPU - Berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten dan KPU Kota berkedudukan di
Kabupaten/Kota pusat pemerintahan Kota;
- Wilayah kerja meliputi Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
- Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh
PPK, PPS dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
- Membentuk PPK, PPS dan KPPS;
- Dibantu oleh Sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang dipimpin seketaris
KPU Kabupaten/Kota.
BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU 161

