Page 181 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 181

dan KPPS. Dalam dugaan pelanggaran ditemukan berdasarkan pengawasan
                 internal, KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dan klarifikasi kepada
                 Anggota  PPK,  PPS  dan  KPPS  dan/atau  pihak  terkait  paling  lama  1  hari
                 setelah rapat pleno. Dalam hal dugaan pelanggaran berasal dari laporan
                 dan/atau  pengaduan  masyarakat,  KPU  Kabupaten/Kota  melakukan
                 verifikasi dan klarifikasi dengan menggali, mencari dan menerima masukan
                 dari  berbagai  pihak,  memanggil  para  pihak,  meminta  bukti-bukti
                 pendukung,  melakukan  koordinasi  dan/atau  melibatkan  Bawaslu  sesuai
                 tingkatannya serta pihak yang kompeten.

                 Berdasarkan  verifikasi  dan  klarifikasi  terhadap  PPK,  PPS  dan  KPPS  atau
                 terhadap  para  pihak  dan  Bawaslu  sesuai  tingkatan,  maka  dalam  hal
                 ditemukan    adanya    dugaan     pelanggaran,   KPU    Kabupaten/Kota
                 menindaklanjutinya  dengan  membentuk  Tim  Pemeriksa.  Tim  Pemeriksa
                 terdiri dari 1 orang Ketua merangkap Anggota Tim Pemeriksa dan 2 orang
                 anggota pemeriksa. Tim Pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan prinsip
                 terbuka dan adil. Tim Pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap laporan
                 dan/atau  pengaduan,  memanggil  pengadu,  teradu  dan  memanggil  saksi
                 serta pihak terkait jika diperlukan. Proses Pemeriksaan dilakukan selama 7
                 hari kerja. Tim Pemeriksa kemudian menyampaikan hasil penelitian dan
                 kajian  materi  serta  hasil  pemeriksaan  kepada  Rapat  Pleno  KPU
                 Kabupaten/Kota.  Rapat  Pleno  tersebut  mengambil  keputusan  terhadap
                 dugaan pelanggaran paling lama 1 hari setelah proses pemeriksaan Tim
                 Pemeriksa selesai.

                 Dalam  hal  dugaan  pelanggaran  tidak  terbukti,  teradu  diberi  sanksi
                 rehabilitasi. Dalam hal dugaan pelanggaran terbukti teradu diberi sanksi
                 peringatan  tertulis  atau  pemberhentian  sementara.  Keputusan  sanksi
                 pemberhentian sementara diteruskan kepada DKPP melalui KPU Provinsi
                 dan  KPU.  Dalam  hal  keputusan  DKPP  memutuskan  dugaan  pelanggaran
                 tidak  terbukti,  KPU  Kabupaten/Kota  merehabilitasi  teradu.  Dalam  hal
                 keputusan DKPP menyatakan teradu terbukti melakukan pelanggaran kode
                 etik, KPU Kabupaten/Kota meberhentikan teradu. Dalam hal kewenangan
                 DKPP untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap terhadap PPK, PPS
                 dan  KPPS,  diberikan/didelegasikan  kepada  KPU  Kabupaten/Kota,  KPU








                                               BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU     165
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186