Page 259 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 259

1. Biaya inti (atau biaya langsung): yakni pos anggaran yang secara rutin
                    dialokasikan  untuk  penyelenggaraan  pemilu  di  dalam  kondisi  pemilu
                    yang stabil;
                 2. Biaya sebaran (atau biaya tidak langsung): yakni biaya pemilu yang tidak
                    bisa  dipisahkan  dari  anggaran  lembaga-lembaga  lain  yang  membantu
                    implementasi proses kepemiluan; dan
                 3. Biaya integritas: yakni biaya yang muncul untuk menjamin keamanan,
                    integritas, neteralitas politik, dan kesetaraan arena politik (Wall Te.al.
                    2016).


                 Di banyak negara, biasanya integritas biaya berada di luar alokasi anggaran
                 negara, yakni berasal dari lembaga donor seperti yang terjadi di Afghanistan
                 dan  Irak  ketika  dalam  proses  transisi  pemilu.  Dalam  konteks  Indonesia,
                 anggaran  penyelenggaraan  pemilu  terbagi  ke  dalam  tiga  kluster,  yakni
                 anggaran penyelenggaraan khusus untuk KPU, anggaran pengawasan untuk
                 Bawaslu  dan  DKPP,  serta  anggaran  keamanan  yakni  untuk  aparat
                 keamanan. Ketiga kluster anggaran ini semuanya berasal dan bersumber
                 dari anggaran negara.

                 Secara global, terdapat dua formulasi anggaran arus utama (mainstream)
                 yang  biasa  digunakan  oleh  lembaga  penyelenggara  pemilu  dalam
                 merumuskan anggaran penyelenggaran pemilu, yakni pendekatan baseline
                 (incremental) dan zero base.


                 Pendekatan  baseline  dilakukan  dengan  memformulasikan  anggaran
                 penyelenggaran pemilu dengan merujuk dan menyesuaikan besaran alokasi
                 anggaran berdasarkan anggaran pemilu sebelumnya. Pendekatan ini biasa
                 digunakan pada negara-negara dengan siklus pemilu yang cukup stabil dan
                 tidak ada perubahan desian sistem pemilu yang cukup signifikan. Sedangkan
                 pendekatan zero base dilakukan sebaliknya dengan cara memformulasikan
                 anggaran penyelenggaraan pemilu sebagai sebuah permulaan baru. Artinya
                 setiap  pemilu  terdapat  rumusan  anggaran  baru  yang  berbeda  dengan
                 pemilu-pemilu  sebelumnya.  Pendekatan  zero  base  memandang
                 penyelenggaraan pemilu sebelumnya dengan yang akan dilaksanakan pada
                 masa  mendatang  memiliki  situasi  dan  keadaan  yang  berbeda.  Untuk  itu
                 diperlukan  formulasi  anggaran  berdasarkan  kebutuhan  baru  yang
                 disesuaikan dengan situasi berikut desain kepemiluan yang ada.



                                                BAB 6 – MANAJEMEN PENYELENGGARA PEMILU     243
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264