Page 263 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 263

Sebagai contoh, menurut penghitungan dari Direktorat Jenderal Anggaran
                 Kementerian  Keuangan,  alokasi  anggaran  penyelenggaraan  Pemilu  2019
                 (realisasi dan pagu) membutuhkan biaya Rp. 25,59 triliun. Jumlah tersebut
                 belum  termasuk  anggaran  pengawasan  (Rp.  4,8  triliun)  dan  anggaran
                 keamanan (Rp. 4,2 triliun). Anggaran Pemilu 2019 yang berjumlah Rp 25,59
                 trilun  (realisasi  dan  pagu)  tersebut  telah  dianggarkan  pada  tahun  2017
                 sejumlah Rp. 465,7 miliar (realisasi), tahun 2018 sejumlah Rp. 9,3 triliun
                                                                            8
                 (realisasi) dan tahun 2019 sejumlah Rp. 15, 79 triliun (pagu).

                 Bila dibandingkan dengan dengan anggaran penyelenggaraan Pemilu 2014
                 yang  berjumlah  Rp.  15,6  triliun,  anggaran penyelenggaraan  Pemilu  2019
                 meningkat drastis menjadi Rp 25,59 triliun. Peningkatan anggaran Pemilu
                 2019  disebabkan  dua  faktor  utama.  Pertama,  pemekaran  daerah  yang
                 berdampak  kepada  pertambahan  jumlah  penyelenggara,  khususnya
                 penyelenggara ad hoc. Misalnya, KPU provinsi jumlahnya bertambah satu
                 (KPU  Provinsi  Kalimantan  Utara).  Untuk  KPU  kabupaten/kota  bertambah
                 sebanyak  tujuh  belas  KPU  kabupaten  karena  terdapat  ada  pemekaran
                 daerah  sehingga  jumlah  totalnya  bertambah  dari  497  menjadi  514
                 Kabupaten/Kota. Kemudian Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bertambah
                 sebanyak 207 sehingga jumlah totalnya berubah dari 6.994 menjadi 7.201
                 PPK.  Kemudian,  Panitia  Pemungutan  Suara  (PPS)  bertambah  sebanyak
                 2.021 PPS sehingga jumlah totalnya meningkat dari 81.383 menjadi 83.404
                 PPS.  Pertambahan  yang  signifikan  adalah  kelompok  penyelenggara
                 pemungutan  suara  (KPPS)  dari  545.803  KPPS  (Pemilu  2014)  bertambah
                 263.697  KPPS  sehingga  menjadi  809.500  KPPS  (Pemilu  2019).  Kedua,
                 penyesuaian  atau  penambahan  besaran  honor  penyelenggara  ad  hoc.
                 penyesuaian  besaran  honorarium  anggota  badan  ad  hoc  yang  rata-rata
                                                                             9
                 meningkat sebesar 68 persen bila dibandingkan Pemilu 2014.

                 Apakah  peningkatan  anggaran  Pemilu  2019  mengindikasikan  KPU  tidak
                 efisien?  Meski mengalami peningkatan anggaran yang signifikan dibandingkan
                 Pemilu  2014,  pelaksanaan  Pemilu  2019  sebenarnya  mampu  menghemat
                 anggaran dalam jumlah yang tidak kalah signifikan. Realisasi anggaran honor
                 petugas pemilu, misalnya, efisiensi anggaran mencapai 50 persen. Selain itu,


              8   https://kemenkeu.go.id/media/12157/media-keuangan-april.pdf (diakses pada tanggal 23 Agustus
               2019).
              9   https://kemenkeu.go.id/media/12157/media-keuangan-april.pdf (diakses pada tanggal 23 Agustus
               2019).
                                                BAB 6 – MANAJEMEN PENYELENGGARA PEMILU     247
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268