Page 265 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 265

2. Pendanaan Pemilihan Kepala Daerah


                 Berbeda  dengan  pendanaan  Pemilu,  pendanaan  untuk  Pemilihan  Kepala
                 Daerah  (Pilkada)  dianggarkan  dalam  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja
                 Daerah  (APBD)  yang  menyelenggarakan  pilkada,  dalam  bentuk  Belanja
                 Hibah Kegiatan Pemilihan. Lazimnya Belanja Hibah Kegiatan pembiayaan
                 Pilkada ini akan ditampung pada tahun anggaran sebelum tahun Pilkada dan
                 saat tahun penyelenggaraan Pilkada namun dengan satu Naskah Perjanjian
                 Hibah Daerah (NPHD) yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan Ketua
                 KPU  Daerah  yang  menyelenggarakan  Pilkada.  Namun  berdasarkan
                 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 54 Tahun 2019 tentang
                 Pendanaan  Kegiatan  Pemilihan  Gubernur,  Bupati  Dan  Wali  Kota  Yang
                 Bersumber  Dari  Anggaran  Pendapatan  Dan  Belanja  Daerah,  dalam  hal
                 pendanaan  kegiatan  Pilkada  tidak  dapat  dibebankan  dalam  satu  tahun
                 anggaran, pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan.

                 Dalam  pendanaan  Pilkada,  peran  KPU  di  daerah  menjadi  sentral  karena
                 merekalah yang merencanakan, menyusun, mengajukan, dan membahas
                 serta menyepakati anggaran Pilkada dengan Pemerintah Daerah setempat.


                 Berdasarkan  Permendagri  No.  54  Tahun  2019,  penyusunan  anggaran
                 Pilkada  dilakukan  dengan  prosedur  sebagaimana  dideskripsikan  pada
                 gambar 6.7.:
                 1. KPU  menyusun  kebutuhan  anggaran  penyelenggaran  pilkada  sesuai
                    tingkatannya  masing-masing  (KPU  provinsi  menyusun  kebutuhan
                    anggaran  pemilihan  Gubernur/Wakil  Gubernur,  KPU  Kabupaten/Kota
                    menyusun  kebutuhan  anggaran  pemilihan  Bupati/Wakil  Bupati  dan
                    Walikota/Wakil Walikota);
                 2. Usulan  kebutuhan  anggaran  berpedoman  pada  standar  kebutuhan
                    pendanaan kegiatan pemilihan yang ditetapkan oleh Ketua KPU setelah
                    berkoordinasi  dengan  Menteri  yang  menyelenggarakan  urusan
                    pemerintahan dalam negeri dan menteri yang menyelenggarakan urusan
                    pemerintahan di bidang keuangan;
                 3. Standar  satuan  harga  kebutuhan  pendanaan  kegiatan  pemilihan
                    berpedoman  pada  ketentunan  peraturan  perundang-undangan  di
                    bidang pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara;
                 4. Usulan kebutuhan anggaran Pilkada selanjutnya dibahas bersama oleh
                    KPU  dengan  TAPD  (Tim  Anggaran  Pemerintah  Daerah)  untuk

                                                BAB 6 – MANAJEMEN PENYELENGGARA PEMILU     249
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270